TEMPO Interaktif, Bandung:Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) wilayah Bandung Raya berunjuk rasa menolak rencana amendemen Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan."99 persen pasal yang direvisi itu menguntungkan pengusaha," kata perwakilan buruh dari SPSI Kota Cimahi Roy Jinto kemarin.Roy mengaku pihak buruh sudah mendapatkan rancangan amendemen undang-undang itu. Dari 191 pasal dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan yang lama, mereka mendapati 50 pasal yang diganti. Pasal-pasal baru itu, menurutnya, merugikan para pekerja.Ia menuturkan, revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan yang diusulkan pemerintah di antaranya mengenai perubahan besaran pesangon yang diberikan pada buruh yang diberhentikan menjadi dua kali pesangon. Kemudian membebaskan pembatasan waktu dalam kontrak kerja. Selain itu, tenaga kerja asing yang sebelumnya hanya diperbolehkan menempati posisi tenaga ahli, dalam peraturan hasil revisi membolehkan mereka menempati posisi personalia.Aksi demo itu melibatkan ribuan buruh yang berasal dari empat kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya. Para buruh berasal dari anggota SPSI dari wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang. Mereka mengancam akan melakukan mogok nasional jika amendemen undang-undang itu disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang kini tengah menggodoknya.ahmad fikri