Paku Alam IX Wafat, Jabatan Wakil Gubernur Dirangkap Sultan

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 22 November 2015 07:27 WIB

Abdi dalem memindahkan foto almarhum Paku Alam IX saat persemayaman terakhir di Pura Pakualaman, Yogyakarta, 21 November 2015. Paku Alam IX wafat dalam usia 77 tahun pada 21 November 2015, pukul 15.10 WIB. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X akan mengirim surat resmi yang berisi laporan atas wafatnya Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX kepada Menteri Dalam Negeri pada 22 November 2015. Berdasarkan mekanisme, surat tersebut akan ditindaklanjuti soal rangkap jabatan Gubernur DIY yang juga sebagai Wakil Gubernur DIY.

“Jadi istilahnya bukan Gubernur sebagai pelaksana harian Wakil Gubernur. Tetapi jabatan Wakil Gubernur dirangkap Gubernur,” kata Sekretaris Daerah DIY Ichsanuri saat ditemui di sela acara takziah di Kadipaten Puro Pakualaman Yogyakarta, Sabtu, 21 November 2015.

Mekanisme tersebut telah diatur dalam UU Nomer 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Sebelum surat laporan resmi tersebut disampaikan, terlebih dahulu Ichsanuri telah menyampaikan pemberitahuan melalui pesan singkat kepada Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Dody Riatmadji. Kemudian dia menindaklanjuti dengan mengirimkan faksimile ke kementerian. “Kalau surat rangkap jabatan itu kapan keluarnya, ya kami tunggu,” kata Ichsanuri.

Sementara itu, secara internal, keluarga dan kerabat Kadipaten Puro Pakualaman telah menunjuk putera mahkota yang merupakan anak sulung almarhum, Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo sebagai pelaksana harian kadipaten. Tugasnya adalah melaksanakan aktivitas harian secara struktural dan fungsional.

“Tapi bukan sebagai adipati, karena belum diangkat. Jadi namanya tetap sama,” kata Ketua Hudiyono atau Perkumpulan Kerabat Pakualaman di Yogyakarta, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Kusumo Parasto saat ditemui di Kadipaten Puro Pakualaman, Sabtu, 21 November 2015.

Lantaran belum jumeneng atau naik tahta sebagai adipati, maka Suryodilogo pun tidak serta merta menjabat sebagai Wakil Gubernur DIY. Mengingat dalam UU Keistimewaan DIY, bahwa Adipati Puro Pakualaman yang bertahta sekaligus sebagai Wakil Gubernur DIY. Begitu pula dengan Raja Keraton Yogyakarta yang bertahta sekaligus menjadi Gubernur DIY.

Proses penunjukkan pangeran pati sebagai pelaksana harian kadipaten dilakukan sekitar dua jam sebelum PA IX wafat atau pada 21 November 2015 sekitar pukul 13.00. Penunjukkan dilakukan oleh keluarga dan kerabat melalui rapat internal yang berlangsung sejak pukul 10.00.

“Penunjukkan dilakukan karena PA IX sakit. Peran pelaksana harian berlaku hingga PA IX surut (wafat). Ternyata sore harinya, beliau wafat,” kata Kusumo yang juga menjabat sebagai Panghageng Kawedanan Pambudidaya Kadipaten Puro Pakualaman.

Berdasarkan keterangan Kepala Humas Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta, Heru Trisno Nugroho, PA IX dirawat di Ruang VVIP Amarta sejak 4 November 2015 karena sakit tua. Lantaran kondisinya memburuk, PA IX kemudian dipindahkan ke ICU pada 16 November 2015 hingga wafat.

“Bapak sakit paru. Ada infeksi pada saluran pernafasannya,” kata istri Suryodilogo, Atika Purnamawati kepada Tempo.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

7 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

19 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

KPU Gelar Pilkada 2024 Serentak di 37 Provinsi Kecuali DIY, Ini Alasannya

33 hari lalu

KPU Gelar Pilkada 2024 Serentak di 37 Provinsi Kecuali DIY, Ini Alasannya

Dari 514 kabupaten/kota, KPU menggelar pilkada di 508 daerah karena 6 kabupaten/kota administratif di DKI Jakarta tak ada pilkada langsung.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

5 Maret 2024

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

5 Maret 2024

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

5 Maret 2024

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya