Ini Penyebab Kebakaran Hutan di Jawa Timur  

Reporter

Rabu, 28 Oktober 2015 08:48 WIB

Api membakar kawasan hutan Gunung Lawu di dekat perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah di Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, 26 Oktober 2015. ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Sudarmawan mengatakan ada dua penyebab terjadinya kebakaran hutan di Jawa Timur. Kebakaran hutan tersebut akhir-akhir ini banyak terjadi di lereng gunung di Jawa Timur.

"Musim kemarau dan bekas api unggun bisa menjadi penyebab kebakaran hutan di Jawa Timur," ucap Sudarmawan saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Rabu, 28 Oktober 2015.

Sudarmawan menjelaskan, musim kemarau menyebabkan dahan dan ranting menjadi kering. Ini diperparah dengan kecepatan angin yang tinggi, yang menyebabkan gesekan antara dahan dan ranting pohon sehingga dapat menimbulkan percikan api. "Percikan api kemudian membesar karena angin kencang."

Namun, jika kebakaran hutan tersebut terjadi di wilayah yang sering dijadikan jalur pendakian, patut dicurigai hal itu akibat bekas api unggun pendaki yang tidak mati sempurna. Menurut Sudarmawan, pendaki yang biasanya meninggalkan tempatnya berkemah pada pagi hari ada yang tidak mengecek kembali apakah bekas api unggun yang dibuat sudah benar-benar mati atau belum. "Jadi penyebab kebakaran hutan bisa macam-macam," ucapnya.

Saat ini sudah empat gunung di Jawa Timur yang hutannya terbakar. Keempatnya adalah Gunung Lawu, Kabupaten Magetan; Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto; Gunung Argopuro, Kabupaten Situbondo; dan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang.

"Gunung Wilis, kompleks hutan Baluran, dan kompleks hutan Soerjo juga rawan," ujar Sudarmawan.

Untuk gunung yang sudah terbakar, BPBD Jawa Timur telah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten dan pemerintah kabupaten untuk melakukan pemadaman secara manual. Selain itu, ini dilakukan untuk berjaga-jaga menyelamatkan pendaki yang terjebak saat kebakaran terjadi.

"Kami yang BPBD Provinsi Jawa Timur masuk dalam domain menangani dampak kalau mitigasi strukturalnya di Perhutani atau pemkab, jadi kami sistemnya hanya koordinasi dengan yang ada di kabupaten," tuturnya.

EDWIN FAJERIAL




Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

3 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

24 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

44 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

45 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

48 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

50 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya