Kebakaran Hutan di Luwu Raya Terus Meluas  

Reporter

Sabtu, 24 Oktober 2015 12:58 WIB

Ilustrasi Kebakaran Hutan. (ilustrasi: kendra paramita, rizal zulfadli)

TEMPO.CO, Malili - Kebakaran hutan di sejumlah daerah di Luwu Raya, Sulawesi Selatan, terus meluas. Di Kabupaten Luwu Timur, misalnya, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) setempat, sudah mencapai 400 hektare. Sebelumnya sekitar 300 hektare.

Kepala BPBD Luwu Timur Syafei Basir menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan hampir merata di semua kecamatan. Mulai Kecamatan Towuti, Wasuponda, Wotu, hingga Malili. “Kebakaran terjadi hampir setiap hari,” katanya, Jumat, 23 Oktober 2015.

Menurut Syafei, kebakaran hutan dan lahan sulit dipadamkan. Lokasinya terpencar-pencar dan sulit dijangkau mobil pemadam kebakaran. Pemadaman hanya bisa dilakukan pada kawasan hutan dan lahan yang mampu dijangkau. "Pemadaman terus kami lakukan dengan tenaga manusia serta kemampuan seadanya," ucapnya.

Kebakaran juga sudah mendekati kawasan permukiman penduduk serta perkantoran. Warga pun mulai terganggu oleh pekatnya asap, terutama pada pagi dan sore hari. Kondisi terparah dialami warga di Kecamatan Malili. Jarak pandangnya pun terbatas, maksimal hanya 10 meter.

Sementara itu, Dinas Kehutanan Kabupaten Luwu menyebutkan kawasan hutan yang terbakar sudah mencapai 200 hektare. Sebagian besar adalah hutan produksi. “Kebakaran terjadi karena ulah warga yang sengaja membakar hutan untuk membuka lahan kebun baru, yang biasa dilakukan saat musim kemarau,” ujar Kepala Polisi Kehutanan Kabupaten Luwu Ahmad.

Ahmad menuturkan hutan produksi yang terbakar tersebar di sejumlah kecamatan. Di antaranya Kecamatan Bua, Larompong, dan Suli. Kobaran api juga menghanguskan tanaman cengkeh warga. Tim Manggala Agni dan pemadam kebakaran yang dibantu petani terus berupaya memadamkan api agar tidak terus meluas.

Ahmad menyayangkan warga yang sengaja membakar hutan untuk membuka lahan kebun baru. Padahal pemerintah sudah mengeluarkan larangan membakar atau menyalakan api di huta, tapi tidak ditaati.

Adapun BPBD Kota Palopo terus memantau kawasan hutan di perbatasan Kota Palopo dengan Kabupaten Toraja Utara. Dikhawatirkan, kebakaran hutan pinus di Toraja Utara yang sudah mencapai ratusan hektare merembes ke Palopo. “Kawasan hutan pinus yang terbakar tepat berada di perbatasan Kota Palopo dengan Kabupaten Toraja Utara,” kata Kepala BPBD Kota Palopo Hasan.

HASWADI






Advertising
Advertising

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

45 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

48 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

50 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

50 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

50 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

53 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

55 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya