Kapolsek Termuda Belum 'Move On' dari Kasus Ini  

Reporter

Editor

Anton Septian

Sabtu, 17 Oktober 2015 14:47 WIB

Kapolsek Candisari, Iptu Dhayita Daneswari saat menerima siswa yang ditugaskan sekolahnya ke kantornya di Polsek Candisari, Semarang, 16 Oktober 2015.TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Inspektur Satu Dhayita Daneswari, menjadi Kepala Kepolisian Sektor Candisari, Kota Semarang Jawa tengah. Dalam usia 23 tahun, ia tercatat sebagai komandan tertinggi kepolisian di tingkat sektor. Namun di saat menempati jabatan baru itu ia masih terkenang sebuah kasus yang pernah ia tangani bersama timnya saat di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolrestabes Semarang.

“Hati ini tersentuh dan selalu teringat,” kata Dhayita saat di temui di ruang kerjanya, di Mapolsek Candisari, Kota Semarang, Jum’at malam, 16 Oktober 2015.

Kasus yang selalu tergiang itu adalah anak korban kekerasan seksual. “Ia korban dan tidak bisa menceritakan yang terjadi karena sangat tertekan,” kata Dhayita.

Dhayita bercerita, sang anak yang menajdi korban kekerasan seksual itu telah dibawa ke psikolog untuk memudahkan penyelidikan kasus. Namun upaya itu tak berhasil, padahal peran korban untuk berbicara jujur penting untuk mengungkap siapa pelakunya.

“Sayangnya kasusnya belum selesai, aku sudah pindah. Padahal baru pemeriksaan saksi," kata Dhayita, mengenang.

Dhayita mengaku kurang puas karena kasus yang ditangani belum tuntas, meski begitu ia yakin akan terkuak oleh rekan-rekan bekas satu timnya di Mapolresta Semarang. Kapolsek yang masih lajang dan asli Kota Semarang ini mengaku sangat tertantang saat menangani kasus di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak.

Menurut dia, Semarang salah satu kota besar dengan banyak kasus perempuan dan anak menjadi korban. Ia juga menyayangkan perempuan selalu menjadi korban yang tak hanya di rumah tangga dan lingkungan, namun juga hubungan pribadi. “Ada yang dibawa lari oleh pacarnya, padahal usia masih dini,” katanya.

Kini Dhayita punya tantangan baru mendapat amanat menjadi kepala kepolisian di tingkat sektor. Ia pun harus lincah memimpin 30 anggota polisi yang rata-rata usianya lebih tua darinya. Ia menyatakan punya prinsip tetap hormat dan sopan kepada rekan kerja yang lebih tua. Sikap itu menjadi modal dia memimpin di tim pelindung dan pelayan masyarakat itu.

EDI FAISOL

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

17 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

1 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

2 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya