Investigasi Tambang Pasir, Misteri Vita, dan Lam Chong San  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 16 Oktober 2015 15:25 WIB

Tim DVI melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tindak kekerasan kepada dua warga penolak tambang pasir di Balai Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Lumajang - Rumah berhalaman jembar itu kini lebih banyak lengang. Berdiri di lahan seluas hampir delapan hektare, rumah penuh pepohonan tersebut sehari-harinya hanya dihuni oleh seorang penjaga. Di depan rumah, tiga eskavator terlihat mangkrak. “Rumah ini punya Pak Halim, tapi dia sedang di Sulawesi,” kata Budi, penjaga rumah, Rabu siang, 7 Oktober 2015.

Rumah di Jalan Arowana 91, Kelurahan Kebonagung, Kabupaten Jember itu sejak 2008 menjadi kantor PT Indo Modern Minning Sejahtera (PT IMMS). PT IMMS adalah pemegang IUP eksplorasi pasir besi di Lumajang seluas 8.495,6 hektare sejak tahun 2009. Kemudian pada tahun 2011, perusahaan itu memperoleh IUP Produksi seluas 872,1 hektare.

Pada 24 Maret 2015, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menyita sekitar empat alat berat pengeruk pasir yang disimpan di rumah tersebut. Penyitaan aset PT IMMS, berkaitan dengan kasus gratifikasi perizinan tambang pasir besi di Lumajang yang disidik Kejati. Direktur Utama PT IMMS, Lam Chong San alias Hasan serta Abdul Ghofur, Kepada Bidang Pengawasan BLH Lumajang, ditetapkan sebagai tersangka atas kasus itu.

Dua ratus meter dari rumah itu adalah kediaman Vita Alfiana, 37 tahun, Direktur Administrasi PT IMMS. Rumah bernomor 144 itu dihuni Vita bersama ibu kandungnya, Suhartini. Saat mengunjungi rumah itu, Suhartini mengatakan, kalau anaknya sedang di Kalimantan. “Vita sudah mundur dari PT IMMS sejak 2012,” kata Suhartini, Kamis 8 Oktober.

Salah satu kerabat Vita, bercerita, kantor PT IMMS itu dulunya dibeli Halim Guntoro dari seorang perempuan bernama Inah. Halim adalah adik kandung Lam Chong San. Chong San sendiri merupakan warga negara Tiongkok yang bermukim di Hongkong. Di Arowana 91, Halim pernah membuka usaha restoran, tanaman hias, hingga ekspor tanaman Palem ke Cina.

Namun bisnis tersebut selalu gagal. Vita sendiri sejak awal telah bekerja pada Halim di bagian administrasi. Vita berasal dari keluarga sederhana, dengan ayah seorang kondektur. Setelah itu Lam Chong San datang ke Jember dan mendirikan PT IMMS pada 2008 dengan menunjuk Vita sebagai Direktur Administrasi. Rumah Halim pun dipakai sebagai kantor IMMS.“Vita yang mengurus seluruh perizinan PT IMMS,” kata sumber tadi.

Sejak menjadi Direktur Administrasi, kehidupan ekonomi Vita pun berubah drastis. Perempuan lajang itu saat ini memiliki dua mobil, Grand Livina dan Avanza. Akan tetapi perubahan status sosial itu membuat Vita dan keluarganya menjadi tertutup. Terlebih lagi setelah kasus penganiayaan pada dua petani Desa Selok Awar-awar, Lumajang, Salim Kancil dan Tosan ramai diberitakan media.

Pertambangan pasir besi ilegal yang diprotes dua petani itu, berada di konsesi PT IMMS. Menurut sumber tersebut, Vita melarang tetangga dan kerabatnya memberitahu ikhwal rumah maupun informasi kepada wartawan.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

15 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

18 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

38 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

16 Desember 2022

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

Pada zaman kerajaan Majapahit, Lumajang menjadi daerah otonom yang bernama Lamajang Tigang Juru. Kabupaten ini berdiri sejak 767 tahun lampau.

Baca Selengkapnya