Kota Sukabumi Bantah Pasok Anjing ke Jakarta

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 1 Oktober 2015 15:46 WIB

Ilustrasi. modernguidetohealth.com

TEMPO.CO, Sukabumi - Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi, Jawa Barat, memastikan Kota Sukabumi bukan pemasok anjing yang dijual ke Jakarta untuk dikonsumsi. Terlebih saat ini di kota yang terkenal dengan kue mochi itu sudah tidak terdapat anjing liar.

"Pada berita disebutkan pasokan anjing yang dikonsumsi di Jakarta berasal dari Sukabumi. Tapi Sukabumi mana, kota atau kabupaten? Kalau di Kota Sukabumi, saya pastikan bukan tempat pemasok anjing," kata Sekretaris Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi Ate Rahmat, Kamis, 1 Oktober 2015.

Sejak puluhan tahun lalu, menurut Ate, populasi anjing liar di Kota Sukabumi terus menurun. Kalaupun ada, anjing tersebut merupakan peliharaan yang diliarkan pemiliknya. "Apalagi sampai diperjual-belikan untuk dikonsumsi. Kami yakin tidak ada di Kota Sukabumi. Jika memang ada tempat penampungannya, sebelum dieliminasi oleh kami, tentu oleh warga setempat juga pasti sudah diusir duluan," ucapnya.

Sejak 1996, Dinas P sudah memiliki kader vaksinator dan eliminator di setiap kelurahan. Mereka bertugas memvaksin dan mengeliminasi setiap anjing peliharaan atau liar di wilayah mereka masing-masing. "Termasuk menginformasikan jika ditemukan ada anjing yang terindikasi mengidap rabies," ujarnya.

Hingga saat ini, kader-kader tersebut masih aktif memantau perkembangan populasi anjing liar. Termasuk memantau salah satu tempat di Kecamatan Cibeureum yang diketahui menjadi tempat transit penjualan anjing ke Pulau Sumatera.

"Di sekitar Cibeureum Hilir memang ada tempat yang dijadikan transit penjualan anjing liar ke Sumatera. Tapi bukan untuk dikonsumsi, hanya pesanan yang akan digunakan untuk berburu," tutur Ate.

Tapi, menurut Ate, jumlahnya tidak banyak dan frekuensinya juga tidak sering. "Anjing-anjing itu berasal dari berbagai daerah, ditampung di tempat itu, kemudian dijual lagi sesuai dengan pesanan ke Pulau Sumatera," kata Ate.

Namun Ate tak memungkiri bahwa Kota Sukabumi bisa saja dikategorikan menjadi daerah terancam rabies. Pasalnya, Kota Sukabumi berada di tengah-tengah antara Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.

"Diduga, dari Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur, banyak anjing liar yang nyelonong. Makanya, kalau Kota Sukabumi disebut terancam rabies, bisa saja," ucapnya.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menelusuri Kronik Kota Sukabumi Sedari Era Hindia Belanda

33 hari lalu

Menelusuri Kronik Kota Sukabumi Sedari Era Hindia Belanda

Meskipun berada di kaki gunung, letak Kota Sukabumi cukup strategis karena berada alur lintasan Ibukota Provinsi Jawa Barat dengan Ibukota Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

59 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Penyakit Tropis Terabaikan Masif di Indonesia, Begini Cara Mengatasinya

31 Januari 2024

Penyakit Tropis Terabaikan Masif di Indonesia, Begini Cara Mengatasinya

Bila pemerintah tidak mendukung untuk pencegahan penyakit tropis terabaikan itu, maka mitigasinya akan sedikit sulit untuk direalisasikan.

Baca Selengkapnya

Profil Adrian B. Lapian Sejarawan Maritim, Pernah Ingin Digigit Anjing Rabies

24 Januari 2024

Profil Adrian B. Lapian Sejarawan Maritim, Pernah Ingin Digigit Anjing Rabies

Adrian B. Lapian salah satu sejarawan maritim ternama di Indonesia. Ini perjalanan hidupnya, bahkan untuk bisa ke Jawa ingin digigit anjing rabies.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Tersembunyi Makan Daging Anjing

18 Januari 2024

Ini Bahaya Tersembunyi Makan Daging Anjing

Makan daging anjing dapat menyebabkan terjangkit beberapa penyakit berbahaya. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dampak Negatif Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan

12 Januari 2024

Dampak Negatif Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan

Mengonsumsi daging anjing menimbulkan sejumlah risiko kesehatan

Baca Selengkapnya

Cegah Infeksi Rabies, Simak Pertolongan Pertama Jika Digigit Anjing

25 November 2023

Cegah Infeksi Rabies, Simak Pertolongan Pertama Jika Digigit Anjing

Jika terkena gigitan anjing tidak perlu panik meskipun sorotan terhadap penyakit rabies sedang ramai dalam beberapa hari belakangan.

Baca Selengkapnya

3 Penyakit yang Berpotensi Muncul Akibat Gigitan Monyet Liar

24 Oktober 2023

3 Penyakit yang Berpotensi Muncul Akibat Gigitan Monyet Liar

Gigitan monyet liar berisiko menyebabkan sejumlah penyakit. Apa saja?

Baca Selengkapnya