Bertemu Donald Trump, Setya Bantah Difasilitasi Hary Tanoe

Reporter

Senin, 14 September 2015 10:58 WIB

Hary Tanoesoedibjo. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto membantah pertemuannya dengan pengusaha Donald Trump difasilitasi pebisnis sekaligus CEO PT MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.

Menurut Setya, pihaknya bertemu Trump karena undangan pribadi Trump kepada DPR setelah sidang “The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union" (IPU) di New York, Amerika Serikat, selesai pada 2 September 2015. "Itu urusan Hary Tanoe sendiri. Saya lakukan dengan proses yang biasa," kata Setya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 September 2015.

Setya dan beberapa anggota Dewan bertemu dengan Trump pada 3 September 2015 di Trump Center, New York. Menurut Setya, dalam pertemuan selama 30 menit itu, Trump mengajaknya berdialog terkait dengan investasi bisnis di Indonesia, seperti yang telah dijalankan Trump beberapa tahun terakhir. (Lihat Video Lima Dugaan Pelanggaran Etik DPR, Merokok sampai Ijazah Palsu, Diduga Melanggar Kode Etik, Pimpinan DPR Terancam Dicopot)

Trump melakukan kerja sama bisnis properti dengan MNC Group milik Harry Tanoe. Sahamnya tersebar di Bali dan Bogor. Namun Setya mengaku tak membahas soal itu. "Suatu perbincangan yang menurut saya sangat penting, mengingat saat ini perekonomian Indonesia sedang melambat sehingga membutuhkan pertumbuhan yang salah satunya bersumber dari investasi," ucap politikus Partai Golongan Karya itu.

Seusai pertemuan itu, Trump meninggalkan rombongan Dewan untuk menghadiri jumpa pers. Setya juga hendak kembali ke acara sidang parlemen internasional. Namun ia mengaku terjebak di lobi, tempat konferensi pengukuhan Trump sebagai bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.

Saat itu Setya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua BURT Roem Kono, dan Ketua Komisi Hukum Azis Syamsuddin langsung bergabung dengan barisan pendukung Trump di belakang podium. Trump lalu menyapa dan memperkenalkan Setya di hadapan peserta jumpa pers. "Sebagai penganut adat ketimuran, saya bersama anggota DPR lain merasa tidak etis meninggalkan gedung tersebut tanpa pamit kepada Trump," tuturnya.

Alhasil, tampilnya Setya bersama Trump menuai kecaman publik. Namun Setya membantah pertemuan tersebut sarat kepentingan bisnis dan politik. "Saya tidak memiliki kepentingan sedikitpun terkait dengan niat Donald Trump dalam mencalonkan diri sebagai Presiden AS. Sebagai pribadi, saya semata-mata memandang yang bersangkutan sebagai teman," kata Setya.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

13 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

14 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

15 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

1 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

2 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

3 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya