Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, melepas burung merpati dalam rangka pelepasan penerima beasiswa Program 5000 Doktor keluar negeri dan dalam negeri, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, 24 Agustus 2015. Program 5000 Doktor tersebut telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sejak 19 November 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri menempuh program pasca sarjana untuk kembali ke Tanah Air.
"Buat yang baru pertama kali belajar di luar negeri jangan kagetan, jangan lama-lama belajarnya. Selesai studi langsung kembali ke Indonesia,” ujar Lukman ketika melepas para mahasiswa di kantor pusat Kementrian Agama, pada Senin, 24 Agustus 2015.
Menteri Lukman melepas 150 orang yang mendapat beasiswa “Program 5000 Doktor” . Program itu dilakukan untuk mewujudkan Perguruan Tinggi Keagaamaan Islam (PTKI) sebagai world-class university.
Ada 418 orang yang mendaftar mengikuti beasiswa ke luar negeri. Setelah diseleksi tinggal 82 orang yang akan menempuh pendidikan di 12 negara. Yakni Australia (19 orang), Inggris (7 orang), Malaysia (6 Orang), Mesir (1 orang), Belanda (14 orang), Saudi Arabia (6 orang), Jepang (4 orang), Jerman (1 orang), Perancis (13 orang), Sudan (6 orang), Kanada (3 orang) dan Turki (1 orang).
Jenis beasiswa yang diberikan berupa program beasiswa S3 di Perguruan Tinggi Dalam Negeri (PT-DN). Program ini untuk dosen dan tenaga kependidikan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Lalu program bantuan biaya pendidikan untuk dosen dan tenaga kependidikan yang sedang menempuh pendidkan S2 dan S3 dengan biaya mandiri atau telah habis kontrak beasiswa terdahulu.