HUT RI di Sekolah Darurat Kartini, Sarat Semangat Berbagi  

Reporter

Senin, 17 Agustus 2015 10:51 WIB

Sekolah Darurat Kartini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh orang berbaju merah dan bercelana putih saling menarik tali berwarna cokelat di Kawasan Wisata Kota Tua, Jakarta Barat, Senin, 17 Agustus 2015. Mereka yang merupakan murid Sekolah Darurat Kartini sedang memeriahkan acara kemerdekaan Indonesia dengan cara mengikuti lomba tarik tambang.

Salah satu peserta tarik tambang, Josua Susilo, menahan tarikan dari tim lawan. Mukanya memerah dan genggaman tangan di tali mulai kendur. Murid kelas 6 sekolah dasar ini jatuh. Tim dia kalah di final lomba tarik tambang.

Josua mengatakan dia tidak kecewa dengan kekalahannya. Karena, kata dia, lomba ini berarti perjuangan bersama. "Aku kalah, tapi dapat tas isinya buku," kata dia sambil memamerkan empat buku tulis.

Hadiah itu, ucap Josua, akan digunakan untuk mencatat pelajaran yang diajari oleh gurunya. Apalagi sebentar lagi dia akan ikut ujian sekolah.

Tidak hanya murid yang melakukan lomba di hari kemerdekaan. Orang tua murid pun tidak mau kalah. Mereka melakukan lomba menghias tumpeng. Yang unik, tumpeng itu tidak berwarna kuning, melainkan merah putih, seperti bendera Indonesia.

Pengelola Sekolah Darurat Kartini Sri Rossyati mengatakan dia dan adiknya, Sri Irianingsih, menyiapkan bahan untuk lomba tumpeng, yakni telur, beras, ayam, tempe dan nampan. "Biar orang tua merasakan ikut lomba tumpeng," katanya. "Kalau tidak disiapkan, mereka tidak mau ikut lomba tumpeng."

Rossy mengatakan dalam acara kemerdekaan ini sekolah darurat menyediakan 32 tumpeng. Lima belas tumpeng di antaranya merupakan kreasi orang tua murid yang dilombakan. "Tiga orang jadi juara," katanya.

Yang unik dari lomba tumpeng ini, hadiahnya merupakan mi instan. Juara satu tiga kardus mi, juara dua mendapat dua kardus, dan juara ketiga satu kardus. "Karena adanya itu dan untuk kesederhanaan," kata Sri Irianingsih.

Pemenang lomba tumpeng, Intan, 32 tahun, mengatakan dua kardus mi instan yang didapatnya akan dibagikan ke tetangga. "Berbagi tidak akan membuat sempit rejeki," katanya.

HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.

Baca Selengkapnya

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.

Baca Selengkapnya

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

17 September 2017

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

WALHI turut bersuara atas tindakan Kepolisian membubarkan seminar Sejarah 1965 yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

17 September 2017

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

olemik pembubaran seminar Sejarah 1965 masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya