Gunung Semeru dilihat dari Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. TEMPO/David Priyasidharta
TEMPO.CO, Lumajang - Orang tua Dania Agustina Rahman langsung histeris begitu hendak memasuki Instalasai Kamar Mayat RSUD dr Haryoto, Kabupaten Lumajang, Kamis, 13 Agustus 2015. Jenazah korban yang tewas tertimpa batu saat mendaki puncak Mahameru itu sejak Rabu malam, 12 Agustus 2015, sudah dievakuasi di kamar mayat RSUD dr Haryoto.
Berdasarkan pantauan Tempo di kamar mayat, Dede Rachman, ayah korban tampak dipapah dua perempuan, salah satunya ibunda korban. Dua perempuan yang terlihat lebih tegar menghadapi musibah yang dialami Dania ini berusaha meredam dan menenangkan ratap tangis sang bapak.
Ketiga anggota keluarga korban langsung duduk di ruang tunggu kamar mayat. Dede masih diapit dua perempuan yang terus berusaha menenangkannya.
Tak lama kemudian, ketiga anggota keluarga korban ini masuk ke ruang administrasi kamar mayat. Di ruang itu, ketiganya ditemui pihak petugas kamar mayat, Kepolisian Resor Lumajang, seorang dokter SAR Kabupaten Lumajang, serta perwakilan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Setelah sempat agak lama di ruang administrasi, anggota keluarga korban kemudian digiring di ruang tempat jenazah korban disimpan. Suara tangis setengah menjerit pun langsung terdengar dari dalam ruang tempat memandikan jenazah korban.
Dania tewas tertimpa batu dengan diameter 80 sentimeter, 200 meter sebelum puncak Mahameru. Dania bersama tiga rekannya merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Pasundan Bandung. Keempat mahasiswa ini belum pernah mendaki Semeru.
"Dania sudah sering kalau mendaki gunung di Jawa Barat," kata Wiggi Giovani, rekan pendaki korban.
Di mata rekan-rekannya, Dania adalah seorang sahabat yang baik dan periang. "Kami berteman akrab di kampus," ujar Wiggy, yang tampak menahan kesedihan saat ditemui di kamar jenazah.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita terkait
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club
39 detik lalu
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club
Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.