Petugas kepolisian meninggalkan lokasi usai menggeledah warung hand phone milik terduga teroris di Sangkrah, Surakarta, Jawa Tengah, 13 Agustus 2015. Barang bukti yang diamankan, antara lain sejumlah rangkaian bom siap ledak, dan tutorial perakitan bom. TEMPO/Bram Selo Agung
TEMPO.CO, Surakarta - Detasemen Khusus Antiteror 88 kembali melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Surakarta, Jawa Tengah, dan sekitarnya, Kamis, 13 Agustus 2015. Salah satu yang digeledah adalah gerai telepon seluler kecil yang ada di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon.
Proses penggeledahan itu dilakukan dengan mengikutsertakan tim Inafis serta Laboratorium Forensik Polri. Puluhan polisi bersenjata lengkap ikut mengamankan proses penggeledahan tersebut.
Polisi juga melakukan sterilisasi di sekitar lokasi gerai telepon seluler itu. Selain memblokir jalan di sekitar lokasi, mereka melarang warga dan wartawan mendekat. Polisi menemukan sejumlah barang di gerai itu.
Lurah Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Singgih Bagjono diminta menjadi saksi dalam penggeledahan itu. "Ada beberapa barang yang disita polisi," kata Singgih seusai penggeledahan.
Salah satu benda yang ditemukan adalah lembaran kertas yang berisi tutorial pembuatan bom. "Ada juga bom rakitan yang sudah jadi dan setengah jadi," ucapnya.
Polisi juga menemukan sejumlah bubuk yang diduga merupakan bahan baku pembuatan bom dan rangkaian elektronik yang disertai dengan baterai. "Selain itu, ada bendera warna hitam yang mirip dengan bendera ISIS," ujarnya.
Singgih mengaku belum mengetahui pasti pemilik gerai yang ada di pinggir jalan itu. "Kami juga masih mencari informasi," tuturnya.
Setelah menggeledah tempat itu, rombongan polisi lantas menggeledah dua rumah yang terletak tidak jauh dari sasaran pertama itu. Menurut informasi yang diperoleh, rumah itu milik Sugiyanto dan Ibad, dua tersangka teroris yang ditangkap sehari sebelumnya.