Usai Bunuh Pelajar, Juru Parkir Ini Lapor Polisi

Reporter

Editor

Febriyan

Rabu, 12 Agustus 2015 05:39 WIB

Ilustrasi pembunuhan. (lakonhidup)

TEMPO.CO, Makassar - Pembunuh Muhammad Rifki, 14 tuhan, Syamsuar Andri, 20 tahun, sempat melapor ke Markas Polsek Mamajang, ihwal meninggalnya siswa SMP Satria Makassar yang dibunuhnya menggunakan sebilah badik. Saat mengadu ke polisi, Andri tidak mengaku sebagai pelaku, melainkan sebatas menginformasikan peristiwa penikaman yang menewaskan korban di pertigaan Jalan Onta Lama-Jalan Serigala, Makassar, Senin, 10 Agustus, sekitar pukul 20.00 Wita.

Belakangan, seusai dilakukan penyelidikan barulah terungkap pembunuh Rifki tak lain adalah Andri. "Tersangka SA sempat datang ke kantor polisi sampaikan ada kejadian itu lalu pulang. Tak lama, keluarga dan kerabat korban menyisir di sekitar TKP dan kami melakukan penyelidikan. Hasilnya, pelaku utama adalah SA yang berprofesi sebagai juru parkir di sekitar TKP. Kami pun langsung amankan yang bersangkutan," kata Kepala Polsek Mamajang Ajun Komisaris Mihardi, Selasa, 11 Agustus.

Setelah ditangkap, Andri mengakui segala perbuatannya. Namun, juru parkir itu berdalih tidak berniat membunuh korban. Ia mulanya hanya ingin melerai perkelahian antara kelompok korban dan salah seorang rekannya. Tapi, Rifki dan kawan-kawan malah menyerangnya. Karena terdesak, Andri mencabut badik di pinggangnya dan menikam korban yang belakangan diketahuinya meninggal dunia. "Motifnya karena terdesak. Tak ada perencanaan alias insidentil," ucap Mihardi.

Kendati demikian, penyidik Polsek Mamajang tetap akan melakukan pengusutan mendalam ihwal peristiwa itu. Khusus perkelahian kelompok korban dengan rekan pelaku disinyalir bermotif dendam. Kelompok korban memang sengaja mendatangi lokasi kejadian untuk mencari rekan Andri. Adapun, Rifki dan kawan-kawan diketahui berasal dari Banta-Bantaeng, Makassar. Mereka menggunakan sepeda motor ke lokasi kejadian. "Kami sita sepeda motor itu sebagai barang bukti,"

Di samping sepeda motor milik kelompok korban, Mihardi mengatakan pihaknya juga menyita beberapa barang bukti lain, seperti sebilah badik, sandal milik korban, dan sehelai pakaian dengan bercak darah. Mihardi menerangkan meski telah menetapkan Andri sebagai tersangka utama pembunuhan Rifki, tak menutup kemungkinan ada tersangka lain dalam peristiwa yang didahului insiden perkelahian itu.

Mihardi juga mengimbau kepada keluarga dan kerabat korban untuk menahan diri. Hal itu disampaikannya langsung ke keluarga dan kerabat korban yang "menyerbu" Markas Polsek Mamajang setelah pemakaman Rifki di Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa, Selasa, 11 Agustus. "Jangan sampai jatuh korban lagi. Serahkan kepada kepolisian untuk mengusut perkara ini," tuturnya.

Salah seorang kerabat Rifki, Hastuti, 40 tahun, yang ditemui di rumah duka di Jalan Banta-Bantaeng Lorong 9, mengatakan keponakannnya itu merupakan sosok yang pendiam. Tapi, siswa kelas II SMP itu cukup mudah bergaul. Korban diakuinya memang biasa keluar malam bersama rekannya. Tapi, sepengetahuannya Rifki tidak memiliki musuh. "Biasanya anak muda keluar malam bergaul sama temannya," ucap dia.

Hastuti mengharapkan agar kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan terhadap Rifki. Ia menginginkan agar pelaku pembunuhan mendapat hukuman setimpal lantaran telah menghilangkan nyawa anak ketiga dari lima bersaudara itu. Adapun, dugaan adanya pelaku lain diharapnya juga bisa diungkap. "Kami minta diusut tuntas dan pelakunya diganjar hukuman berat," tuturnya.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Rifki menderita empat luka tusuk pada bagian tubuhnya. Di antaranya pada bagian pundak kanan, dada dekat ketiak kanan, paha kiri, dan punggung. "Itu dilihat saat jenazahnya dimandikan," ucap Hastuti. Adapun, versi kepolisian, putra pasangan Daeng Tika dan Daeng Baji itu hanya mengalami dua luka tusuk yakni pada pundak kanan dan dada dekat ketiak kanan.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

4 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

5 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

9 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

11 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

14 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya