Ke Cina, Dana Rombongan Kepsek Bandung Dipertanyakan

Reporter

Rabu, 29 Juli 2015 07:45 WIB

Murid SDN Sukarela tetap semangat belajar walau hanya belajar di teras sekolah di Kecamatan Panyileukan, Bandung, Jawa Barat, (18/11). Sekolah ini hanya memiliki empat ruang kelas untuk menampung sekitar 500 murid. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Organisasi dan sejumlah aktivis pendidikan melakukan investigasi ihwal biaya keberangkatan rombongan kepala sekolah dan pejabat Dinas Pendidikan Kota Bandung ke Cina pada 29 Juli-4 Agustus 2015. Setiap peserta rombongan diminta pengundang acara membayar Rp 20,5 juta. Diduga dana keberangkatan berasal dari uang kas sekolah.

Menurut dokumen yang diperoleh Tempo, kepergian kepala sekolah tersebut terkait dengan undangan untuk menghadiri Workshop Kemitraan Indonesia-Cina dari Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (Seamolec) tertanggal 3 Juli 2015. Panitia meminta peserta yang berminat menyetor Rp 20,5 juta per orang ke rekening bank. Biaya itu mencakup akomodasi, tiket pesawat pergi-pulang, visa, transportasi lokal, kunjungan budaya, dan konsumsi.

Di Shanghai, peserta diajak biro perjalanan mengunjungi TV Tower, The Bund, dan Yu Garden. Lalu peserta akan menghadiri pertemuan China-ASEAN Vocational Education Principal Summit di Shuzou International Education Park, Shuzou, selama dua hari.

Setelah itu, peserta berwisata ke Tiger Hill, yang terkenal dengan pagoda miringnya, di Kota Nanjing, kemudian ke Old Town. Sebelum kembali ke Indonesia, peserta diboyong kembali ke Shanghai untuk mengunjungi kampus dan bertemu dengan pimpinan Jiangsu Provincial Department of Education.

Koordinator Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP) Hari Santoni mengatakan pihaknya dan jaringan aktivis pendidikan di Kota Bandung telah menelisik rencana keberangkatan rombongan tersebut ke Cina. Sejauh ini, GMPP mencatat ada 27 kepala sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan negeri atau guru yang mewakili kepala sekolah berencana pergi. “Angka resmi jumlah dan siapa saja yang berangkat belum jelas dari Dinas Pendidikan Kota Bandung,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 28 Juli 2015.

Selain itu, sumber dana kepergian mereka dinilai masih gelap. Hari menduga biaya kunjungan ini mengambil dari kas sekolah. “Kalau dari dana pribadi, tidak jadi masalah. Tapi kalau dari uang iuran bulanan siswa dan dana sumbangan pendidikan, itu penyimpangan, bisa terindikasi korupsi,” ujar Hari.

Alasannya, saat ini merupakan awal tahun ajaran baru. Artinya, rencana anggaran dan kerja sekolah belum ditetapkan di tiap sekolah karena rapat musyawarah dengan orang tua belum dilakukan. Adapun anggaran tahun akademik lalu sudah tutup buku. “Dana pejabat Dinas Pendidikan yang ikut juga dari mana? Kalau ditanggung Seamolec, berarti gratifikasi,” katanya. GMPP berniat membawa masalah tersebut ke Inspektorat Kota Bandung.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan studi banding tersebut tidak memberatkan anggaran Kota Bandung, karena para kepala sekolah berangkat dengan biaya sendiri-sendiri. "Kalau pakai biaya dari APBD, harus ada skala prioritas. Tapi studi banding itu sebenarnya baik, siapa pun perlu, apalagi ini bukan program APBD," katanya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

1 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

2 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

3 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan Kerja ke Gorontalo di Hari Putusan Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Jokowi Kunjungan Kerja ke Gorontalo di Hari Putusan Sengketa Pilpres

Presiden Jokowi akan meresmikan bandara hingga jalan dalam hari kedua kunjungan kerja ke Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kunjungan Kerja ke India

28 hari lalu

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kunjungan Kerja ke India

Delegasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kunjungan kerja ke India untuk membina kerja sama di bidang bioteknologi.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Jawab Pertanyaan Hakim soal Kunker Jokowi untuk Bansos: Itu Pola Kepemimpinan Beliau

29 hari lalu

Muhadjir Jawab Pertanyaan Hakim soal Kunker Jokowi untuk Bansos: Itu Pola Kepemimpinan Beliau

Menko PMK Muhadjir menjawab pertanyaan hakim konstitusi soal kunjungan kerja Presiden Jokowi untuk bansos.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

31 hari lalu

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Jambi untuk kunjungan kerja pada Rabu pagi, 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Korea Utara Kunjungan Kerja ke Vietnam

38 hari lalu

Delegasi Korea Utara Kunjungan Kerja ke Vietnam

Rangkaian kunjungan kerja itu dilakukan sebagai bagian dari upaya Pyongyang memperluas hubungan diplomatik setelah lockdown pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Luhut Pamer Hasil Kunjungan Kerja Anak Buahnya ke China: Tiga Hari, 3 Komitmen Investasi

45 hari lalu

Luhut Pamer Hasil Kunjungan Kerja Anak Buahnya ke China: Tiga Hari, 3 Komitmen Investasi

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan perjalanan kerja timnya dimulai di Shanghai.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

45 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

Paus Fransiskus hendak kunjungna kerja ke Indonesia sejak 2020, namun karena pandemi Covid-19 maka rencana itu pun belum terwujud.

Baca Selengkapnya