TEMPO Interaktif, Indramayu:Karena tidak mendapatkan kartu kompensasi bahan bakar minyak padahal merasa berhak, sejumlah massa yang sebagian besar ibu rumah tangga menghancurkan Balai Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Menurut seorang warga, Bahirul, ibu-ibu itu mendatangi kantor Balai Desa Eretan Wetan mulai pukul 06.30 WIB. "Lama-lama jumlah mereka terus bertambah. Saya sendiri tidak tahu berapa jumlah pastinya. Sekitar ratusan orang,"katanya.Karena lebih dari sejam menunggu ternyata tidak adaperangkat desa yang datang, akhirnya secara spontanmereka mengambil batu dan kayu serta langsungmemecahkan kaca jendela, pintu balai desa sertamenghancurkan meja dan kursi serta arsip-arsip milikdesa. "Komputer, TV dan tape recorder yang ada di auladesa pun tak luput dari sasaran kemarahan massatersebut,"katanya. Bahkan kemarahan warga tetap tidakterbendung sekalipun dua orang pegawai desa sertapetugas kepolisian dari Poles Kandanghaur telah datangke lokasi kejadian. Seorang pegawai Badan Perwakilan Desa (BPD) bidangekonomi desa Eretan Wetan, Supratno Hadianto, saatdikonfirmasi menyatakan bahwa penyebab utama kemarahanwarga adalah karena tidak tepatnya pemberian KKBtersebut. "Di desa ini memang banyak KKB yang tidaktepat sasaran. Yang miskin tidak dapat, tetapi yangkaya justru mendapatkan KKB itu. Inilah yang menjadipemicu kemarahan warga,"ujarnya.Kemarahan warga baru reda pada pukul 09.00 WIBsaat aparat Muspika Kandanghaur dan petugas BPS datangdan berjanji akan melakukan pendataan ulang.Pengumaman pendataan ulang ini langsung disiarkan disalah satu masjid di desa tersebut. Akibat kemarahanmassa enam ruang komplek balai desa yang terdiri dariruang kepala desa, aula, kantor BPD, kantor BPR, ruangbekel (polisi blok desa), dan ruang ProgramPenanggulangan Kemisikinan Perkotaan (P2KP), tampakhancur berantakan.Ivansyah