Diduga, Kebakaran Hutan Akibat Ulah Peziarah Gunung Kawi

Reporter

Senin, 13 Juli 2015 15:31 WIB

REUTERS/Eliseo Fernandez

TEMPO.CO, Malang - Perhutani menduga peziarah Gunung Kawi sebagai penyebab timbulnya kebakaran hutan lindung di petak 193. Bisa saja peziarah tersebut lalai tak memadamkan api unggun yang dibuat, sehingga apinya menjalar membakar 20 hektare hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani Malang.

"Tapi belum ada laporan soal kematian satwa," kata Wakil Administratur Perhutani Wilayah Malang Barat Dadan Hamdan, Senin, 13 Juli 2015. Pemadaman api dilakukan secara bergotong royong melibatkan para relawan dan warga sekitar.

Pemadaman hanya dilakukan menggunakan peralatan seadanya berupa gepyok dari ranting pohon. Relawan juga membuat sekat bakar agar api tidak semakin menjalar. Kebakaran yang terjadi selama tiga hari itu meludeskan hutan lindung seluas 20 hektare di petak 193.

Upaya menjangkau titik api tidak mudah karena lokasinya berada sekitar 10 kilometer dari perkampungan penduduk. Selain itu, api cepat membesar karena di lokasi banyak ditumbuhi rumpun ilalang.

Bebatuan cadas di sekitar titik api juga menjadi hambatan tersendiri bagi upaya mendekati lahan. Vegetasi yang terbakar sebagian besar merupakan cemara gunung. Padahal, petak 193 dikenal sebagai populasi aneka jenis burung.

Berdasarkan laporan petugas lapangan, lokasi kebakaran sering dikunjungi peziarah. Di tempat itu umumnya peziarah melakukan ritual dan berdoa agar diberi kelapangan rezeki. Tak jarang selama melaksanakan ritual itu mereka membakar kayu untuk api unggun. Namun setelah urusannya selesai, peziarah itu tak memadamkan api unggunnya sampai tuntas.

"Api yang membesar karena membakar vegetasi sulit dijinakkan," kata Dadan. Menurut dia, pada kasus kebakaran hutan di titik yang sama empat tahun lalu dibutuhkan waktu selama sepekan untuk menjinakkan amukan si jago merah. Saat itu total hutan yang terbakar mencapai 100 hektare.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

45 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

48 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

50 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

50 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya