Dua Kubu Golkar Beda Calon Kepala Daerah, JK: Survei Saja  

Reporter

Sabtu, 11 Juli 2015 16:25 WIB

Jusuf Kalla menemui dua kubu Partai Golkar di Rumah Dinas Jusuf Kalla. Foto: Stafsus Wapres/Husein Abdullah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono membuat survei untuk menjaring calon kepala daerah. Survei dilakukan apabila ada perbedaan nama yang akan diajukan ke Komisi Pemilihan Umum.

"Apabila ada daerah yang berbeda tidak bisa disatukan dalam musyawarah, bisa dilaksanakan survei atau cara demokratis lain," ujar JK di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Sabtu, 11 Juli 2015.

Nantinya, calon yang namanya menduduki tempat tertinggi dalam hasil surveilah yang akan diajukan. Ketua Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie, mengaku masih ada perbedaan usul nama kepala daerah yang akan diajukan kubunya ke KPU dengan usul dari kubu Agung Laksono. Namun ia optimistis perbedaan itu dapat diatasi.

"Saya yakin bahwa jumlah calon yang sama itu akan jauh lebih besar. Untuk kepentingan KPU, calonnya ada satu, bukan dua, tapi kita lakukan kesepakatan bersama," ujarnya

Senada dengan Aburizal, Agung Laksono menjamin akan memprioritaskan kepentingan yang lebih besar dan meninggalkan ego. Ia menjamin kader-kader Golkar di daerah bisa maju dalam pilkada.

"Tujuan kita islah terbatas yaitu memastikan teman kita bisa ikut pilkada. Mudah-mudahan bisa dicapai, semangatnya menggebu-gebu, dari daerah pun membeludak yang mau jadi kepala daerah," ujarnya.

Sebelumnya, KPU dan DPR sepakat partai yang berkonflik dapat mengajukan dua lembar nama calon kepala daerah dengan masing-masing pihak meneken lembaran tersebut. Namun nama calon kepala daerah harus sama di kedua kubu. Apabila nama kandidat berbeda, KPU akan menolak.

Gagasan yang diusulkan KPU itu diterima dengan senang hati oleh DPR. Dalam rapat konsultasi antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi partai di DPR, KPU, Badan Pengawas Pemilu, dan Kementerian Dalam Negeri kemarin, semua pihak sepakat menjadikan usul itu sebagai kesimpulan rapat.

Peraturan KPU diubah karena masalah tersebut harus selesai sebelum pendaftaran calon kepala daerah, yaitu 26-28 Juli 2015. Dengan begitu, tahapan pilkada tak berubah.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

9 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

13 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

15 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

16 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

20 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

27 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

27 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya