TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mencurigai keterlibatan anak-anak Margriet Megawe dalam kasus pembunuhan Angeline. Dia pun menyimpan rekaman media dan hinaan dari Yvonne Caroline Megawe, anak Margriet, sebagai bukti keterangannya. "Bukti-bukti itu masih saya simpan," ujar Arist ketika dihubungi, Senin, 6 Juli 2015.
Kecurigaan Arist muncul berdasarkan pengalamannya ketika membantu pencarian Angeline akhir Mei lalu. Arist menemui Margriet dan tersangka lainnya, Agustinus Tai, pada 24 Mei 2015. Saat itu, Arist sempat menawarkan bantuan kepada Margriet, tapi langsung ditolak ibu angkat Angeline tersebut. Selain itu, Arist bersama Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Ronny Sompie sempat melakukan tapak tilas perjalanan dari rumah ke sekolah Angeline sesuai permintaan keluarga.
Baca juga:
Angeline Dibunuh, Hotman P: SMS Menunjukkan Sekeluarga Tahu!
3 Indikasi Margriet Pemarah: Soal Jam Rolex hingga Kucing
Pada 26 Mei 2015, Arist dirisak keluarga Margriet pada laman Facebook yang dibuat Yvonne Megawe, anak tertua Margriet, untuk menginformasikan hilangnya Angeline. Arist disebut arogan, mencari popularitas, menghina, dan lainnya. "Saya bingung kenapa saya jadi dianggap mengganggu, padahal saat itu saya mau membantu. Namun saya pikir saat itu keluarga mereka panik karena memikirkan nasib Angeline, jadi tak saya hiraukan," katanya.
Kemudian, Arist mencoba menghubungi Yvonne untuk kembali menawarkan bantuan dan bermaksud meminta maaf apabila ia salah bicara. "Namun Yvonne malah meminta saya bicara dengan pengacaranya. Ini kan aneh," tutur Arist.
Baca juga:
Kisah Putri Margriet:Soal Fanpage & Disebut Jadi Marinir AS
Hotman Paris:Jari Angeline Masih Bergerak Saat Diangkat Agus
Arist menduga ada persekongkolan di antara keluarga Margriet. Ditambah lagi adanya informasi terbaru dari kuasa hukum Agustinus Tai, Hotman Paris Hutapea. Ia membeberkan bukti pesan pendek bahwa Yvonne meminta uang kepada seorang bule asal Australia untuk membantu pencarian Angeline.
Hotman mengetahui informasi ini dari Siti Sapurah, aktivis perlindungan anak dari Bali. Christopher Burn, sang donatur, datang setelah Yvonne mengiriminya pesan pendek yang diklaim Yvonne dari penculik Angeline. Yvonne meminta bantuan dana untuk menebus Angeline sebesar Rp 150 juta.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Bali menjerat Margriet Megawe dengan pasal pembunuhan berencana, pasal pembunuhan dengan sengaja, dan pasal penelantaran anak di balik kematian Angeline, anak angkatnya. Angeline dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015, kemudian ditemukan tewas mengenaskan pada 10 Juni 2015.
Jasad bocah 8 tahun itu dikubur di halaman belakang dekat kandang ayam di rumah Margriet, Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali. Hasil otopsi atas jenazah Angeline menunjukkan banyak luka lebam pada sekujur tubuhnya, termasuk luka bekas sundutan rokok dan jeratan tali pada leher bocah tersebut.
TIKA PRIMANDARI
Baca juga:
Diduga Digergaji Ibunya: Si Bocah Ternyata Amat Cerdas
Diduga Digergaji Ibunya, Bocah Cerdas Ini Berbohong?
Berita terkait
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar
3 jam lalu
Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaTak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini
8 jam lalu
Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti
2 hari lalu
Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah
2 hari lalu
Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali
Baca SelengkapnyaSuami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum
2 hari lalu
Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri
Baca SelengkapnyaTerkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas
3 hari lalu
Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi
3 hari lalu
Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.
Baca SelengkapnyaAyah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu
3 hari lalu
Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
3 hari lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim
4 hari lalu
Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.
Baca Selengkapnya