Anggota Tim Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Betti S. Alisjahbana. Dok. Tempo
TEMPO.CO , Jakarta: Juru bicara Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Betti Alisjahbana, mempersilakan kepada lembaga swadaya masyarakat pegiat antikorupsi ikut serta dalam menelusuri rekam jejak peserta. Menurut Betti, dengan adanya bantuan dari LSM, kerja Pansel jadi lebih transaparan.
"Kami tentu mengharapkan LSM melakukan penelusuran juga," kata Betti, saat dihubungi, Ahad, 5 Juli 2015. "Karena dengan begitu, masyarakat bisa mengawasi jalannya tes dan menghasilkan peserta yang berkualitas."
Panitia Seleksi Capim KPK Destry Damayanti mengumumkan 194 peserta yang lolos tes administrasi dari total 611 pendaftar pada Sabtu lalu. Menurut Destry, Pansel akan memilih figur negarawan yang bisa mengembalikan marwah lembaga antikorupsi itu.
Selama sebulan ke depan, Pansel akan meminta masukan masyarakat mengenai rekam jejak mereka. Masukan bisa disampaikan melalui website www.capimkpk.go.id.
Ada sejumlah nama yang sudah dikenal khalayak dan lolos tahap satu ini. Mereka adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie dan komisioner Ombudsman Budi Santoso.
Dari latar belakang profesi, peserta yang lolos antara lain 46 advokat, 23 penegak hukum, 10 auditor, dan 5 orang dari KPK. Peserta dari kepolisian di antaranya Inspektur Jenderal Tubagus Anis Angkawijaya dan Brigadir Jenderal Basaria Panjaitan. Anis saat ini menjabat Asisten Sarana dan Prasarana Kapolri. Adapun Basaria merupakan mantan anak buah Budi Gunawan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri. Basaria termasuk satu dari 23 perempuan yang lolos seleksi tahap satu.
Adapun dari Kejaksaan Agung yang lolos antara lain Joko Subadyo, Jasman Panjaitan, Sri Harijati, Suhardi, dan M. Roem. Jasman saat ini menjabat Sekretaris Jaksa Agung Muda Pengawasan dan merangkap pelaksana tugas Jamwas Kejagung. Sedangkan M. Roem pernah bertugas di KPK.