Margriet Dituding Membunuh, Hotma Yakin Kliennya Tak Salah  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 18 Juni 2015 17:23 WIB

Pengacara Hotma Sitompoel, memberikan keterangan pers bersama kedua anak kandung Margriet, Yvonne Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe (kanan) usai menemui ibunya yang sedang diperiksa di Markas Polda Bali, Denpasar, Bali, 17 Juni 2015. Margriet diperiksa karena diduga terlibat dalam kasus tewasnya Angeline, anak asuhnya berumur 8 tahun di rumahnya. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Margriet Christina Megawe, Hotma Sitompul, enggan mengomentari pengakuan tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tai, yang hari ini menyebutkan bahwa Margriet-lah yang membunuh Angeline. “Kalau buat saya, lebih baik tidak mengomentari omongan dari Agus,” kata Hotma kepada wartawan, Kamis, 18 Juni 2015.

Hotma justru balik bertanya soal keterangan Agus yang sering berubah-ubah. Menurut dia, setiap hari keterangan Agus kepada polisi maupun sejumlah pihak terus berubah. “Besok bicara A, lusa bicara X,” tutur Hotma, yang enggan mengomentari lebih banyak.

Saat disinggung bahwa keterangan Agus yang berubah-ubah ini dilakukan karena diancam Margriet, Hotma meminta tudingan itu harus disertai bukti kuat. “Kalau ngancam-nya saja kira-kira, kita juga kira-kira,” ujarnya.

Karena itu, dia meminta pihak Agus membuktikan bahwa keterangan itu pernah dilontarkan kliennya. “Ngapain kita komentarin kayak begitu?”

Hotma yakin Margriet tidak melakukan pembunuhan atau terlibat dalam pembunuhan terhadap anak angkatnya sendiri. Bahkan, menurut Hotma, Margriet terlihat terpukul dan tak henti-hentinya menangis setelah mengetahui Angeline meninggal dan dikubur di Banyuwangi.

“Sejauh ini, dia (Margriet) tidak membunuh, tidak terlibat, tidak tahu-menahu. Dia justru menangis karena melihat anaknya meninggal,” ucap Hotma. Keyakinan ini yang mendasarinya untuk terus menjadi kuasa hukum Margriet.

Jika nanti Margriet benar-benar ditetapkan sebagai tersangka pun, menurut Hotma, semua pihak harus menghormati asas praduga tak bersalah. Artinya, meski nanti Margriet telah ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan Angeline, benar atau tidaknya harus dibuktikan di pengadilan.

“Kalau Anda dibilang tersangka, apa sudah pasti pembunuhnya itu Anda? Kita harus taati praduga tak besalah itu,” katanya.

Sebelumnya, pengacara Agustinus Tai, Haposan Sihombing, mengatakan bahwa kliennya telah mengungkapkan dalam keterangan tambahan bahwa dia dipaksa oleh Margriet untuk mengaku sebagai pembunuh Angeline. Dia juga mengatakan bahwa Margriet menjanjikan Rp 200 juta sebagai uang tutup mulut. Sebab, yang sebenarnya membunuh Angeline adalah Margriet sendiri.

AVIT HIDAYAT






Advertising
Advertising

Berita terkait

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

4 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

9 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya