TEMPO Interaktif, Bandung:Tempat hiburan malam di kota Bandung selama bulan Ramadan tetap akan ditutup. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung, M Askary W, ketentuan ini ditetapkan dengan surat edaran dari Dinas Pariwisata kota Bandung atas nama Walikota Bandung, Dada Rosada yang mengacu pada Perda Nomor 10 tentang Kepariwisataan. Menurut Askary mengatakan, ketentuan penutupan tempat hiburan malam yang ada di kota Bandung akan dilakukan mulai pukul 18.00 WIB pada Selasa (4/10) sampai dengan Sabtu (5/11). Mengacu pada ketentuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Bandung yang menentukan satu ramadan pada hari Rabu. "Sebulan penuh tutup,"katanya.Tempat hiburan yang akan ditutup adalah biliar, bowling, diskotik, panti pijat, karaoke, pub, caf dan hotel. Khusus hotel yang ditutup adalah hotel yang memiliki sarana hiburan. Pengawasan penutupan tempat hiburan ini akan dilakukan oleh Dinas Pariwisata kota Bandung bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Bandung.Untuk biliar, sebagai salah satu tempat hiburan yang menjadi permasalahan karena melalui POBSI kota Bandung, biliar direkomendasikan sebagai tempat olah raga, bukan hiburan sehingga pada bulan ramadan meminta tetap di buka, Dinpar dan Pemerintah kota Bandung menyerahkan sepenuhnya kepada KONI, bila biliar memang termasuk dalam kategori olah raga dan bukan hiburan.Untuk membedakan antara biliar dalam kategori hiburan atau olah raga, Askary menyebutkan kriteria biliar sebagai kategori olah raga sehingga diperbolehkan tetap buka di bulan Ramadan. Diantaranya adalah meja biliar harus sembilan fit, tidak boleh ada minuman, tidak boleh ada makanan, setiap pertandingan harus ada referee dengan menggunakan dasi seperti aturan main pada pertandingan lomba biliar. "Kalau syarat itu terpenuhi silahkan tapi tetap harus ada ijin dari KONI kota Bandung,"ujarnya.Endang purwanti