TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah melontarkan gagasan untuk memiskinkan bandar narkoba. Selain tetap dijerat pidana, Kalla meyakini aset bandar narkoba yang diduga hasil tindak pidana pencucian uang harus disita negara.
"Kalau disita barangnya, tentu dia (bandar narkoba) langsung miskin," kata Kalla di Hotel JS Luwansa, 6 Mei 2015. "Selama ada pasal yang menjerat dan memenuhi syarat untuk disita asetnya, ya pasti."
Menanggapi ide tersebut, Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Anang Iskandar mengatakan tak mudah memiskinkan para bos narkoba. Selain membutuhkan teknik khusus untuk membongkar pundi-pundi mereka, penyidik BNN perlu mempertebal iman dan integritas.
"Jadi selain tuntutan kemampuan pencucian uang, penyidik harus punya kejujuran," kata Anang seusai acara diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu, 16 Mei 2015.
Anang beralasan dalam upaya merampas harta bos narkoba, pasti ada godaan yang menghampiri para penyidik. Iming-iming duit dalam jumlah yang banyak dari bos narkoba bisa mengusik integritas penyidik.
Karena itu, jenderal polisi bintang tiga itu meminta anak buahnya dan penegak hukum lain punya iman yang tebal dalam mengusut kasus narkoba. "Kalau tidak bisa menahan diri, ya kasusnya tidak akan mungkin bisa dibawa ke pengadilan," kata Anang.
Sepanjang tahun 2014, BNN berhasil menyidik 15 kasus pencucian uang bos narkoba. Walhasil BNN berhasil merampas duit lebih dari Rp 100 miliar.
Bos-bos narkoba terbukti bergelimang harta dari bisnis haramnya. Contohnya bos narkoba Fredy Budiman yang diduga memiliki aset Rp 70 miliar dari bisnis narkoba. Harta tersebut berupa rumah, ruko, dan mobil.
INDRA WIJAYA
Berita terkait
Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba
5 jam lalu
Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaPolri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023
7 jam lalu
Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba
9 jam lalu
Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaHamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel
1 hari lalu
Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024
1 hari lalu
Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap
2 hari lalu
Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.
Baca SelengkapnyaPolisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan
3 hari lalu
Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.
Baca SelengkapnyaRio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali
3 hari lalu
Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaKurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta
4 hari lalu
GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto
4 hari lalu
Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.
Baca Selengkapnya