TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna menanggapi dingin rencana Komisi Pemberantasan Korupsi merekrut anggota TNI menjadi pegawainya. Musababnya, Agus menilai belum ada aturan dalam undang-undang yang mengatur peralihan tugas prajurit TNI ke KPK.
"Perlu evaluasi Undang-Undang TNI," kata Agus kepada wartawan di Markas Komando Pertahanan Udara Nasional, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 9 Mei 2015.
Menurut Agus, di dalam UU TNI, tentara hanya boleh diperbantukan ke-10 institusi. Sayangnya, KPK tidak termasuk dalam 10 institusi tersebut.
"Jadi segala sesuatu harus sesuai undang-undang," kata Agus. Walhasil, jenderal bintang empat itu mengatakan sampai saat ini TNI AU belum menyiapkan satu pun perwiranya untuk diperbantukan ke KPK.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan ia diminta KPK agar prajuritnya mengisi jabatan sekretaris jenderal. Namun Moeldoko membantah belum ada permintaan penyidik dari KPK kepada TNI.
Menurut dia, anggota TNI yang masuk ke KPK harus pensiun dari TNI. Moeldoko mengakui anggota TNI boleh menjadi penyidik KPK jika memenuhi persyaratan. Moeldoko membantah anggapan bahwa prajurit TNI diminta menjadi penyidik KPK guna menyaingi anggota kepolisian di KPK.
INDRA WIJAYA
Berita terkait
Eks Pimpinan KPK Serukan Jokowi dan Penyelenggara Negara Lakukan Panca Laku, Soroti Penyaluran Bansos
5 Februari 2024
Para pimpinan KPK periode 2003-2019 menyerukan pesan moral kepada Presiden Jokowi dan seluruh Penyelenggara Negara untuk melaksanakan panca laku.
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri Ubah Tanggal HUT KPK, Ini Penjelasannya
27 Desember 2022
Ketua KPK Firli Bahuri mengeluarkan surat keputusan yang isinya menetapkan 27 Desember sebagai Hari Bakti KPK.
Baca SelengkapnyaCalon Dewas KPK Taufiequrachman Ruki, Terakhir Berlabuh di PPP
20 Desember 2019
Selain Ruki, kandidat Dewas KPK lainnya adalah Albertina Ho, Artidjo Alkostar, dan Hamdan Zoelva.
Baca SelengkapnyaEks Pimpinan KPK Jadi Dewan Pengawas, Ruki Kandidatnya
18 Desember 2019
Jokowi mengatakan salah satu yang bakal menjadi dewan pengawas adalah mantan pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaEks Plt Ketua KPK Ruki Bantah Setuju Revisi UU KPK pada 2015
8 September 2019
Ketika itu, ujar Ruki, poin revisi yang diajukan oleh DPR sama dengan poin revisi UU KPK yang sudah disetujui menjadi RUU inisiatif saat ini.
Baca SelengkapnyaPolri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK
14 Januari 2019
Polisi mengakui menemukan kendala dalam mengidentifikasi bom molotov dan bom palsu di rumah pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.
Baca SelengkapnyaPembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019
15 Desember 2018
TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.
Baca SelengkapnyaJejak Eks Bos Lippo Eddy Sindoro dan 4 Negara Tempatnya Sembunyi
13 Oktober 2018
Penyidik KPK akan mengembangkan kasus eks petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro dengan memeriksa pejabat di Mahkamah Agung.
Baca SelengkapnyaRuki Jelaskan Andilnya dalam Penyerahan Diri Eddy Sindoro ke KPK
12 Oktober 2018
Taufiequrachman Ruki mengaku punya peran dalam penyerahan diri Eddy Sindoro ke KPK.
Baca SelengkapnyaBegini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018
17 Juli 2018
Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.
Baca Selengkapnya