Pengamanan Selat Malaka untuk Cegah Masuknya Kekuatan Asing
Reporter
Editor
Rabu, 7 September 2005 12:00 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Panglima Komando Armada Barat Laksamana Muda Tedjo Edhi Purdijanto mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut beserta kepolisian, bea-cukai, imigrasi, perhubungan akan mengamankan Selat Malaka secara terpadu dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand. "Bagaimana konsepnya, hari ini sedang dipaparkan bersama Departemen Luar Negeri," kata dia sebelum mengikuti pengarahan oleh Presiden Yudhoyono kepada jajaran TNI di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (7/9).Menurut Tejo, pengamanan terpadu Selat Malaka ini perlu untuk menghindari kekuatan asing masuk ke negara-negara di sekitarnya. Jika negara besar mau membantu pengamanan Selat Malaka, menurut dia, bentuknya jangan berbentuk pasukan atau kapal perang, melainkan bantuan peralatan, informasi, dan pelatihan.Masalah pengejaran penjahat di Selat Malaka, menurut dia, sudah disosialisasikan dan disetujui oleh Panglima Tentara dari empat negara yang di sekitarnya. Ia menegaskan bahwa kesepakatan hanya untuk pengejaran, sedangkan patroli tetap dilakukan di wilayah masing-masing.Pengarahan Presiden di Markas Besar TNI itu diakukan berkaitan dengan kesepakatan damai antara pemerintah dan GAM. Acara dimulai sekitar pukul 9.30 dan dilakukan secara tertutup.Hadir antara lain Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS, Menteri Pertahanan Juwono Sudharsono, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, beserta tiga kepala staf angkatan. Tampak di masing-masing meja peserta diletakkan buku panduan pengarahan Presiden berwarna merah dan salinan nota kesepakatan damai antara pemerintah RI dan GAM. Fanny Febiana