Penyerbuan ke TEMPO Dijadikan Momentum Atasi Premanisme

Reporter

Editor

Kamis, 31 Juli 2003 15:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi I DPR dan Polri sepakat bahwa tindak kekerasan terhadap wartawan majalah TEMPO pekan lalu merupakan momentum untuk memberantas tindak premanisme, baik terhadap pers maupun masyarakat umum. Kedua belah pihak juga sepakat bahwa polisi akan menuntaskan kasus kekerasan ini secara cepat, transparan, dan adil. Hal tersebut merupakan kesimpulan rapat konsultasi antara Komisi I dan Polri berkenaan aksi premanisme ratusan anak buah pengusaha Grup Artha Graha, Tomy Winata, terhadap wartawan majalah TEMPO, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (18/3). Hadir dalam kesempatan ini Kapolri Jend (Pol) Da'i Bachtiar didampingi Kapolda Irjen (Pol) Makbul Padmanegara, serta Kepala Bagian Reserse dan Kriminologi Erwin Mappaseng. Sementara dari Komisi I, hadir Ketua Komisi Ibrahim Ambong didampingi tiga orang wakil ketua Effendy Choirie, Ishak Latuconsina, dan Amris Hasan serta sekitar 20 anggota dewan dari fraksi yang ada. Pada kesempatan ini Da'i menyerahkan penjelasan peristiwa penyerangan sekitar 300 orang anak buah Tomy Winata pada Sabtu (8/3) kepada Makbul. Menurut Makbul, saat ini polisi telah menahan empat orang anak buah Tomy yang terlibat tindak pidana dalam aksi itu, yaitu David alias A Miauw, Tedy Uban, Hamid, dan Yosep. Polisi menjerat David dengan pasal 335 KUHP mengenai tindak perbuatan tidak menyenangkan. Pasalnya, tangan kanan Tomy ini mengusap-usap kepala Pemimpin Redaksi TEMPO Bambang Harymurti ketika di kantor polisi. "Jadi bukan pemukulan," kata dia. Tindakan David ini, lanjut Da'i, juga bisa dikategorikan sebagai bentuk intimidasi sehingga menimbulkan rasa takut pada diri korban. Tindakan David lainnya yang tergolong mengintimidasi korban adalah dengan mempertontonkan bahwa dia menelpon perwira polisi. Selain itu,kata Da'i, David juga tidak menendang Bambang. "Bukan menendang tapi menyepak," kata dia. Kedua hal ini, menurut dia, adalah dua hal yang berbeda. "Kalau menendang itu bermain sepak bola, kalau menyepak itu seperti kuda," kata Da'i berseloroh yang menimbulkan gelak peserta rapat. Mengenai telepon, menurut Makbul, bukan dirinya yang ditelepon David melainkan wakapolda. Sementara itu, Tedy, kata dia, terkena delik pidana penganiayaan ringan terhadap wartawan Tempo News Room Abdul Manan dengan melempar kotak tisu yang kemudian melukai kepala wartawan ini. Sedangkan Hamid juga ditahan berkait tindakan penyampaian pendapat yang tidak tertib. "Yakni, dengan menggoyang-goyang pagar kantor majalah TEMPO," kata dia. Hamid, kata Makbul, adalah koordinator aksi kala itu. Sementara untuk Yosep, lanjut dia, polisi belum melakukan pemeriksaan dan masih mencari bukti. Namun Makbul mengakui, bahwa berdasarkan pemeriksaan terhadap Bambang dan Ahmad Taufik, Yosep melakukan pemukulan terhadap Bambang. "Tapi kami belum ada saksi," kata dia. Menurut keterangan korban, kata Makbul, pemukulan terjadi saat menaiki tangga di kantor polisi ketika akan masuk kekantor Kasatserse Polres Jakarta Pusat. Pemeriksaan para tersangka, kata dia, baru selesai pada pukul 03.00 WIB tadi. Hingga saat ini, kata dia, belum ada indikasi ataupun bukti bahwa tindak kekerasan ini melibatkan Tomy Winata. "Berdasarkan alat bukti sampai sekarang belum ada, dan tidak mengarah kesana," kata Makbul usai rapat kepada wartawan. Sampai saat ini, lanjut dia, polisi juga belum menetapkan satupun wartawan TEMPO sebagai tersangka menyusul pengaduan Tomy mengenai pencemaran nama baik atas pemberitaan majalah ini. Sejumlah anggota dewan mempertanyakan sikap polisi yang membiarkan terjadinya pemukulan dan penendangan serta penghinaan terhadap wartawan majalah ini ketika di kantor polisi.Mereka mempertanyakan apakah betul bahwa polisi menerima bantuan dari Tomy sehingga terkesan membiarkan tindak kriminal ini. Mereka juga mempertanyakan mengapa aparat diam saja ketika David menghina polisi dan pejabat negara. (Budi Riza-Tempo News Room)

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

3 menit lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

25 menit lalu

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kemenag: 195.917 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit, Keberangkatan Mulai 12 Mei

31 menit lalu

Kemenag: 195.917 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit, Keberangkatan Mulai 12 Mei

Total kuota jemaah haji Indonesia tahun ini adalah 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Arsenal Menang 3-0 atas Bournemouth, Declan Rice Cetak Gol dan Assist

32 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Arsenal Menang 3-0 atas Bournemouth, Declan Rice Cetak Gol dan Assist

Arsenal memetik kemenangan 3-0 atas Bournemouth dalam laga Liga Inggris 2023-2024 pekan ke-36 di Stadion Emirates pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

36 menit lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

44 menit lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

48 menit lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Film Possession: Kerasukan, Angkat Klenik Lokal dan Isu Kesetaraan, Tayang Empat Hari Lagi

53 menit lalu

Film Possession: Kerasukan, Angkat Klenik Lokal dan Isu Kesetaraan, Tayang Empat Hari Lagi

Possession: Kerasukan sendiri diadaptasi dari film Prancis berjudul sama Possession yang dibuat pada 1981.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

55 menit lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya