Bus Sumber Selamat Kecelakaan di Ngawi, 1 Tewas Terjepit
Editor
Kodrat setiawan
Senin, 20 April 2015 14:26 WIB
TEMPO.CO, Ngawi - Aparat Kepolisian Resor Ngawi, Jawa Timur, sedang menyelidiki penyebab kecelakaan maut yang terjadi di jalur Solo-Surabaya, tepatnya di wilayah Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Senin pagi, 20 April 2015. Kecelakaan tunggal itu menyebabkan seorang penumpang bus Sumber Selamat dengan nomor polisi W-7036-UZ tewas.
"Korban tewas belum diketahui identitasnya. Penyebab pasti kecelakaan masih kami selidiki," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi Ajun Komisaris Anwar Sudjito, Senin siang.
Menurut Anwar, penyelidikan yang dilakukan belum bisa maksimal lantaran sopir bus, yaitu Sujati, 41 tahun, warga Warujayeng, Nganjuk, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit At-Tin Husada, Ngawi. Sopir bus mengalami patah tulang dan belum bisa dimintai keterangan. Kecuali sopir, delapan korban kecelakaan itu mengalami luka ringan.
Meski polisi belum meminta keterangan dari sopir bus, Anwar melanjutkan, penyelidikan telah dilakukan. Polisi telah menanyai sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara . Adapun dugaan sementara penyebab kecelakaan lalu lintas itu adalah moda transportasi umum yang melaju dari arah barat (Solo) ke timur (Surabaya) itu melaju dengan kecepatan terlalu tinggi.
Saat bus tiba di lokasi kejadian yang menikung ke kanan, Anwar mengatakan, sopir tidak bisa mengendalikan kemudinya karena kondisi jalan sedang berkabut. Badan bus sebelah kiri lalu keluar dari aspal jalan dan bus terseret sejauh 15 meter. Setelah menabrak pohon trembesi di tepi jalan, bus Sumber Selamat berhenti. "Kondisinya ringsek dan korban tewas karena tergencet," ujarnya kepada Tempo.
Beberapa saat kemudian proses evakuasi dengan menggunakan mobil derek dilakukan. Saat kegiatan itu berlangsung, kondisi jalan raya sempat mengalami kemacetan. Setelah para korban berhasil dikeluarkan dari dalam bus, mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit At-Tin Husada untuk dirawat. Sedangkan korban tewas dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah dr Soeroto Ngawi.
Petugas kamar jenazah RSUD dr Soeroto Ngawi, Sunari, mengatakan kondisi korban tewas mengenaskan. Darah segar masih mengalir dari kepalanya saat dimasukkan ke rumah sakit. "Kepalanya hancur, mungkin karena tergencet badan bus," kata Sunari.
NOFIKA DIAN NUGROHO