TEMPO.CO, Yogyakarta - Gregorius Soeharsojo Goenito, 79 tahun, bekas tahanan politik di Pulau Buru, membukukan ratusan lembar sketsa yang dibuatnya semasa menjalani pengasingan.
Rencananya buku itu akan diterbitkan Insist Press tahun ini. "Kalau tak ada halangan Oktober atau November buku itu diluncurkan," kata Direktur Insist Press Muhammad Anwar kepada Tempo, Minggu 19 April 2015.
Greg -sapaan Gregorius Soeharsojo, adalah seorang pelukis, dramawan, sekaligus pemusik. Lahir di Madiun 1936, Greg masuk Lembaga Kebudayaan Rakyat pada 1960-an. Tahun 1966, paska meletus prahara politik 1965, ia ditahan dari penjara ke penjara di Jawa. Pada 1969, Greg menjalani pengasingan di pulau Buru selama 10 tahun.
Selama di Pulau Buru, Greg banyak menghasilkan sketsa yang menggambarkan kehidupan di pengasingan. Tentang kedatangan rombongan tapol dari Jawa, barak tempat tinggal, membuka ladang dan sawah, hingga aktivitas sehari-hari tahanan dan sipir.
Selain menuangkan peristiwa dalam bentuk sketsa, Greg juga menuliskan keterangan singkat di bagian bawah tiap gambarnya. "Jadi mirip caption foto," katanya. Menurut dia, telah banyak buku berkisah tentang tahanan politik dan pulau Buru. Bahkan beberapa di antaranya dilengkapi dengan sketsa.
Tapi, sketsa itu merupakan hasil rekonstruksi yang digambarkan bekas tahanan setelah ia meninggalkan pulau Buru. "Salah satu kelebihan sketsa Pak Greg ini karena dibuat langsung di Pulau Buru," kata Anwar.
Lantaran itu, kebanyakan sketsanya telah pudar karena usia. Beberapa sketsa malah digambar di atas kertas bekas. "Ada yang bekas pembungkus makan, ada kertas koran," katanya.
Bebas dari pengasingannya di Pulau Buru pada 1978, Greg kembali Jawa. Sejak itu, ia tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur, dan melanjutkan berkesenian. Beberapa kali, Greg tercatat menggelar pameran seni rupa.
Selama Rabu-Sabtu, 15-18 April 2014, Greg datang ke Yogyakarta untuk mempersiapkan bukunya itu. Greg mengatakan tak pernah menyangka mampu menjalankan aktivitas berkesenian hingga usia tua. "Semua sudah diatur oleh yang di atas (Tuhan)," kata Greg saat ditemui di rumah seorang aktivis pro-demokrasi di Bantul, Sabtu 18 April 2015.
Selanjutnya:
Apa Saja Isi Sketsa Greg?
<!--more-->
Greg memperlihatkan beberapa salinan sketsanya. "Yang asli sudah di penerbit," katanya menyodorkan map berisi kertas-kertas. "Ini saat pertama sampai di Buru," katanya, menunjuk sketsa bergambar sekelompok orang di atas perahu.
Di bagian bawah sketsa tertulis tahun pembuatan, 1969, dengan keterangan 'Landing membawa tamasya 500 orang tahap pertama dari ciko kecil menembus lembah rimbah Buru'. Sebelum diasingkan di Buru, Greg ditahan di penjara Nusakambangan. Ia masih ingat betul hari pemindahan itu. "Tanggal 17 Agustus, pas hari kemerdekaan," katanya.
Dipenjara tanpa proses pengadilan, diasingkan di pulau terpencil, dan meninggalkan keluarga di pulau Jawa, kata Greg, adalah siksaan yang berat. Greg lantas memperlihatkan sketsa bergambar seorang lelaki duduk termenung di atas ambin.
Berkaus oblong dan bercelana pendek, tangan kiri memegang kepala. "Ini gambar teman, ia kepikiran keluarganya di Jawa," katanya.
ANANG ZAKARIA
Berita terkait
AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika
21 Desember 2023
Venezuela dan Amerika Serikat melakukan pertukaran tahanan seiring menurunnya ketegangan kedua negara.
Baca SelengkapnyaPutusan MK Batas Usia Capres-Cawapres Sebut-sebut Nama Sutan Sjahrir, Begini Profilnya
17 Oktober 2023
Hakim MK Guntur Hamzah berpendapat secara historis Indonesia pernah dipimpin warga negara berusia di bawah 40 tahun. Dia adalah Sutan Sjahrir.
Baca SelengkapnyaPelajar SMA di Arab Saudi Divonis 18 Tahun Penjara karena Beri Dukungan ke Tahanan Politik
24 September 2023
Arab Saudi menjatuhkan hukuman penjara 18 tahun pada Manal al-Gafiri, perempuan pelajar SMA karena memberikan dukungan pada tahanan politik.
Baca SelengkapnyaPara Perempuan Terpidana Mati Iran Bakar Penjara
17 September 2023
Perempuan terpidana mati Iran ini memprotes manajemen penjara dengan membakar pakaian mereka.
Baca SelengkapnyaTidak Masuk dalam Kesepakatan Tahanan Iran-AS, Penduduk AS yang Dipenjara Mogok Makan
15 Agustus 2023
Kesepakatan antara Iran dan AS membebaskan lima tahanan, tetapi tidak termasuk seorang penduduk tetap AS yang ditahan di Iran sejak 2016
Baca SelengkapnyaSambut Tahun Baru, Junta Myanmar Bebaskan Lebih dari 3.000 Tahanan
17 April 2023
Menurut kelompok aktivitas, sedikitnya 17.460 orang masih ditahan dan 3.240 telah dibunuh oleh junta Myanmar.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Prihatin atas Pemenjaraan Uskup Nikaragua
12 Februari 2023
Paus Fransiskus menyuarakan keprihatinannya atas penahanan Uskup Nikaragua, Rolando Alvarez, yang dijatuhi hukuman lebih dari 26 tahun.
Baca SelengkapnyaKhamenei Turun Gunung, Iran Berikan Grasi Puluhan Ribu Tahanan
5 Februari 2023
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan grasi kepada puluhan ribu tahanan.
Baca SelengkapnyaJelang COP27, Pemenang Hadiah Nobel Tuntut Mesir Bebaskan Tahanan Politik
3 November 2022
15 pemenang Nobel mengirimkan surat ke PBB, Dewan Eropa, dan beberapa kepala negara seperti Prancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis, supaya bersuara di COP27 membebaskan ribuan tahanan politik.
Baca SelengkapnyaJejak Kamp Tahanan Politik di Indonesia
7 Oktober 2022
Para tahanan politik peristiwa 1965 ini menjalani kerja paksa di Pulau Buru, Maluku, Plantungan di Jawa Tengah, hingga penjara Tangerang.
Baca Selengkapnya