F-16 Jatuh, Pemerintah Diminta Kaji Hibah Pesawat  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 17 April 2015 08:28 WIB

Pesawat F-16 ini dapat membawa sejumlah persenjataan seperti senjata api, Rudal misil Air-to-air, misil Air-to-ground, misil Anti-ship, dan bom. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah F-16 gagal terbang, pengamat militer Rizal Darmasaputra mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan kembali apakah akan melanjutkan kontrak hibah pesawat militer atau tidak. Sebab, kata dia, jika dihitung biaya yang dikeluarkan, maka hampir sama dengan membeli pesawat baru.

"Karena tetap harus membayar biaya upgrade, pelatihan pilot, dan ongkos pengiriman. Itu biayanya juga tak sedikit," ujar Rizal ketika dihubungi, Kamis, 16 April 2015.

Seperti diberitakan, pesawat tempur F-16 terbakar di ujung landasan pacu Halim Perdanakusuma, Kamis, 16 April 2015 pukul 08.20. Pesawat dengan nomor lambung TS-1643 tersebut terbakar karena masalah hidrolik. Pilot Letnan Kolonel Firman Dwi Cahyano berhasil keluar dari pesawat.

Sementara itu, mantan pilot F-16 Marsekal Madya (Purnawirawan) M. Basri Sidehabi mengatakan perawatan pesawat tempur disesuaikan dengan jumlah anggaran yang diberikan pemerintah. Ia mencontohkan soal hibah pesawat F-16.

"Pada 2010 pemerintah punya uang Rp 650 juta untuk membeli pesawat tempur. Kalau membeli brand new pesawat hanya dapat enam pesawat," kata Basri ketika dihubungi, Kamis, 16 April 2015.

Saat itu, menurut dia, pemerintah Amerika Serikat menawarkan hibah 24 unit pesawat yang sudah tak terpakai. Namun pemerintah AS mengklaim pesawat itu masih bisa dipakai hingga 10-15 tahun mendatang. "Kita terpancing jumlah yang lebih banyak dan hubungan bilateral Indonesia dan AS," ujar dia.

Sempat terjadi perdebatan antara Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah. Namun dengan pertimbangan informasi intel yang menjamin tak akan ada perang dalam 20 tahun ke depan, DPR akhirnya menyetujui hibah tersebut.

Sebelum dikirim ke Indonesia, pesawat-pesawat tersebut harus di-retrofit terlebih dahulu, yakni seluruh mesin dan komponen diganti yang baru. "Secara bertahap dikirimkan ke sini saat sudah selesai. Kalau tak salah sudah ada tujuh pesawat," ujarnya.

Meskipun sudah diganti mesin baru, menurut Basri, tetap saja pesawat-pesawat itu merupakan produksi lama. F-16 merupakan pesawat produksi tahun 1985. "Melihat kejadian ini, sebaiknya tak usah menerima barang hibah lagi," ujarnya.

Jika dihitung, ujar Basri, biaya pembelian pesawat baru dan hibah sama saja karena ada biaya retrofit dan pengiriman yang dibebankan kepada pemerintah.

TIKA PRIMANDARI


Berita terkait

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

21 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

53 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

56 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

58 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

4 Maret 2024

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

17 Januari 2024

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.

Baca Selengkapnya

5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow

16 Januari 2024

5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow

Film Society of the Snow di Netflix mengangkat kisah nyata kecelakaan pesawat dan bertahan hidup sampai terpaksa menjadi kanibal

Baca Selengkapnya