Santri Mendadak Pindah Sekolah, Dikira Direkrut ISIS  

Reporter

Jumat, 10 April 2015 08:34 WIB

Ratusan warga memadati salah satu bagian kota Mosul, Irak untuk menyaksikan militan Negara Islam (ISIS) keempat pria terduga pelaku pencurian. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Subang - Seorang siswa salah satu madrasah tsanawiyah di Binong, Subang, Jawa Barat, berinisial MHA diduga menjadi korban rekrutmen jaringan gerakan radikal Islamic State Iraq and el-Syam (ISIS).

MHA merupakan anak pasangan DR dan AS, warga Desa Gambarsari, Kecamatan Pagaden. Ia duduk di kelas IX madrasah tsanawiyah. Namun tiga hari menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS), ia tiba-tiba mengundurkan diri dan pindah ke sebuah pondok pesantren di Kabupaten Ciamis.

Ketua Dewan Permusyawaratan Desa Gambar Sari Wawan Setiawan kepada Tempo, Kamis, 9 April 2015 mengatakan bahwa keluarnya MHA dari sekolah tidak dilatarbelakangi persoalan apa pun.

Saat pihak sekolah mendatangi orang tuanya guna mendapatkan informasi alasan MHA keluar sekolah, mereka menyatakan bahwa anaknya dibawa oleh seseorang bernama Ibrohim, warga Haurgeulis, Indrmayu. MHA dipindahkan ke pondok pesantren di Ciamis.

"Kami menduga dia (MHA) direkrut jaringan ISIS, sebab informasinya pesantren itu ada kaitan dengan aliran radikal itu," ujar Wawan. Apalagi faktanya MHA keluar dari sekolah hanya tiga hari menjelang UAS. Anehnya dia keluar sekolah seizin kedua orang tuanya.

Wawan menjelaskan hingga saat ini ayah orang tua MHA yang kini masih berada di Ciamis berprofesi sebagai pedagang. Ada pun ibunya adalah ibu rumah tangga. "Mereka baru pindah dari Bandung tiga tahun lalu," ujar Wawan.

Pasangan suami-istri tersebut tertutup setelah terendusnya MHA yang diduga menjadi korban perekrutan jaringan ISIS. Wawan melaporkan kasus yang kini menggemparkan warga desanya itu ke Babinkam Polri dan Babinsa AD.

Kepala Polsek Pagaden Komisaris Polisi Ojat Sudrajat mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Anggota sudah kami kerahkan untuk melakukan penyelidikan," katanya. "Pemantauan juga terus dilakukan."

Ojat mengungkapkan anak-anak usia pelajar memang sangat rentan disusupi paham destruktif. "Kami meminta masyarakat mengawasi anak-anak remaja agar tak disusupi dan direkrut jaringan paham radikal," katanya.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya