Pilih Agung atau Ical, Gubernur: Kami Ikut yang Benar

Reporter

Kamis, 2 April 2015 21:23 WIB

Ketum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono, di kantor DPP PKB, Jakarta, 18 Maret 2015. Pertemuan ini lanjutan dari safari politik Agung Laksono setelah kepengurusan Golkar munas Ancol dapat pengesahan dari Kemenkumham terkait konflik internal partai dengan kubu Aburizal Bakrie.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Makassar - Gubernur Syahrul Yasin Limpo yang juga menjabat Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan, mengisyaratkan tak ingin menjadi pengkhianat perihal konflik yang terjadi di internal partai berlambang pohon beringin.

"Bagi orang Bugis-Makassar menunjung tinggi nilai kebenaran. Karena itu jangan menjadi penghianat. Konflik yang terjadi di Golkar, kami ikut yang benar," kata Syahrul kepada wartawan ketika ditemui di kantin Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan, Kamis 2 April 2015.

Untuk diketahui, dalam sidang Pengadilan Tata Usaha Negara, Rabu 1 April di Jakarta, majelis hakim memutuskan memerintahkan Menkum HAM Yasonna Laoly menunda pemberlakuan Surat Keputusan (SK) yang mengesahkan kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono.

Syahrul menambahkan, pasca putusan tersebut, golkar di Sulawesi Selatan tetap solid. Tidak terpecah-pecah bahkan tidak mendukung kubu manapun yakni hasil munas Bali dan Ancol. "Kami ikut yang benar. Sambil menunggu putusan inkra,"ujar dia.

Dia juga mengatakan, tidak khawatir apabila jabatannya sebagai Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan direbut oleh Erwin Aksa yang disebut-sebut sebagai calon pelaksana tugas memimpin partai ini di wilayah tersebut. Menurutnya, jabatan itu adalah sebuah amanah, sehingga ia tidak mempersoalkannya.

"Yang terpenting bagaimana membesarkan partai dan lebih mengutamakan kepentingan rakyat," kata dia.

Syahrul pun menghimbau kepada kader golkar yang akan ikut dipemilihan bupati sebelas kabupaten di Sulawesi Selatan untuk tidak gamang.

Dia mempersilahkan melakukan sosialisasi, kendati konflik Golkar masih berlangsung. Menurutnya, Golkar tetap ikut dalam pemilihan ini.

"Tidak perlu kuatir. Mau mengendarai partai atau berkoalisi dengan partai lain tidak masalah. Yang terpenting kader golkar harus ikut. Tidak boleh tidak,"jelasnya.

ARDIANSYAH RAZAK BAKRI

Berita terkait

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

2 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

5 hari lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

5 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

5 hari lalu

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

Saksi mengungkapkan Kementan kerap keluar uang Rp 3 juta per hari untuk keperluan makan online dan laundry di rumah dinas SYL.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

6 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

7 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

8 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya