Survei: Pilih Puskesmas atau RS Swasta Sekalian  

Reporter

Kamis, 2 April 2015 03:58 WIB

Layanan Rumah Sakit Umum Daerah/TEMPO/Muradi

TEMPO.CO, Banyuwangi - Warga Banyuwangi, Jawa Timur, lebih memilih puskesmas atau rumah sakit swasta saat sakit. Warga menomortigakan rumah sakit umum daerah. Pilihan itu terungkap lewat hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terhadap layanan kesehatan 2015 yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

Menurut peneliti LSI, Ade Mulyana, 44,4 persen masyarakat Banyuwangi lebih memilih layanan puskesmas, 22,6 persen ke RS swasta, dan hanya 21,4 persen pilih RSUD. Dari hasil wawancara, kata Ade, warga menilai RSUD melakukan diskriminasi antara pasien pemegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan non-JKN.

"Warga menengah ke bawah akan lebih memilih ke puskesmas dan menengah atas memilih rumah sakit swasta," kata Ade di Banyuwangi.

Selain soal diskriminasi, warga mempersoalkan kurangnya dokter spesialis di RSUD, sehingga mempengaruhi pelayanan terhadap pasien. Warga meminta Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menambah jumlah dokter spesialis di RSUD, di antaranya spesialis tulang.

LSI melakukan survei kuantitatif dan kualitatif terhadap 440 responden pada 1-6 Maret 2015. Survei kuantitatif menggunakan metode multistage random sampling. Sedangkan survei kualitatif dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error penelitian ini sebesar 4,8 persen.

Secara keseluruhan, ucap Ade, setelah program JKN berlaku, kepuasan masyarakat berobat di puskesmas mencapai angka 96 persen. Sebanyak 70 persen masyarakat juga menilai pengobatan di puskesmas cukup murah.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan hasil survei LSI itu akan menjadi bahan evaluasi pemerintahannya untuk meningkatkan layanan di rumah sakit. Bupati mengakui bahwa kendala layanan di rumah sakit adalah kurangnya jumlah dokter spesialis. "Pelayanan RSUD memang harus diperbaiki," tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memiliki dua RSUD ,yakni RSUD Blambangan dan RSUD Genteng.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

7 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

24 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

45 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

57 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

1 Maret 2024

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.

Baca Selengkapnya