TEMPO.CO, Belopa - Fatur, siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri Barowa, Desa Barowa, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, meregang nyawa pada Senin, 30 Maret 2015. Fatur tewas setelah tenggelam di Sungai Bua gara-gara mencari batu akik.
Adi, 7 tahun, teman korban, menuturkan dia dan teman-temannya baru akan bermain di sungai ketika Fatur melompat dan tenggelam. “Kami mau cari batu cincin,” ujar Adi.
Kejadian ini berawal saat Fatur bersama teman-temannya bermain di sungai dengan tujuan mencari batu akik. Sepulang sekolah, saat sedang bermain, Fatur meloncat ke sungai berkedalaman 2 meter. Setelah meloncat, Fatur tak kunjung muncul ke permukaan.
Melihat hal itu, teman-temannya langsung lari meminta bantuan dari warga desa. Masyarakat pun mencari korban di sepanjang sungai.
Setelah mencari selama dua jam, warga sekitar menemukan tubuh Fatur dalam kondisi tidak bernyawa. Jenazahnya ditemukan warga tidak jauh dari tempatnya menyelam.
Penuturan warga sekitar, mereka sudah berupaya menolong Fatur dengan memberikan napas buatan serta membawa bocah malang itu ke puskesmas terdekat. Namun nyawa korban tidak tertolong.
Jenazah anak pasangan Muhlis dan Erna itu diduga tewas akibat salah satu bagian tubuhnya terbentur bak sumur yang ada di pinggir sungai tersebut. Setelah itu, Fatur tenggelam ke dasar sungai.
Kepala Desa Barowa Iksan Arifin mengatakan peristiwa ini diperkirakan terjadi saat pulang sekolah. Korban bersama teman-teman seusianya mandi di sungai pada pukul 12 siang.
Kepala Kepolisian Resor Luwu Ajun Komisaris Besar Alan Gerrit Abast mengatakan pihaknya sudah melakukan identifikasi dan penyelidikan. "Dugaan sementara, korban tewas tenggelam. Anggota masih melakukan identifikasi dan memeriksa teman-teman korban," kata Alan.