Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla usai melakukan konperensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, 18 Februari 2015. Presiden Jokowi membatalkan pelantikan Calon Kapolri Budi Gunawan dan mengajukan nama baru calon Kapolri Badrodin Haiti. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah dia didapuk menjabat posisi Dewan Penasihat Partai Golkar. "Enggak ada itu," kata Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Rabu, 11 Maret 2015.
Sebagai pejabat publik, Jusuf Kalla mengatakan ingin tetap patuh pada komitmen agar pembantu dan wakil Presiden Joko Widodo melepas jabatannya pada partai ataupun perusahaan. "Kami sudah komitmen. Yang masuk pemerintah tak boleh masuk ke partai," kata JK.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly memutuskan mengesahkan kepengurusan Partai Golkar yang diketuai Agung Laksono. Keputusan itu disebut Yasonna sebagai keputusan yang berat.
"Saya tidak menikmati keputusan ini," kata Menteri Laoly di kantor Kementerian Hukum dan HAM kemarin.
Menurut Laoly, dia berteman baik dengan pengurus Golkar kubu Agung maupun Aburizal Bakrie. Dia menyebut Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, dan Idrus Marham dari kubu Aburizal adalah sahabat baiknya. Begitu pula dengan Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso dari kubu lainnya.
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
25 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.