Komnas HAM Minta Penahanan Dua Orang Togutil Ditangguhkan  

Reporter

Senin, 9 Maret 2015 13:17 WIB

Ilustrasi pembunuhan. (lakonhidup)

TEMPO.CO, Ternate - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta polisi menangguhkan penahanan terhadap dua warga suku Togutil yang ditangkap dalam dugaan kasus pembunuhan. Menurut lembaga itu, penangguhan penahanan harus dilakukan lantaran proses penanganan kasus tersebut banyak keganjilan. (Baca: Suku Togutil Keluar Hutan, Warga Halmahera Tengah Ngungsi)

Kepolisian Resor Halmahera Timur pada Minggu, 1 Maret 2015, menangkap dua warga suku Togutil karena diduga terlibat kasus pembunuhan dua warga Desa Waci, Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, pada 2014. Dua orang suku Togutil yang ditangkap adalah Bakum, 40 tahun, dan Nuhu, 39 tahun. Mereka ditangkap di Trans Kobe, Desa Lelilef, Kecamatan Weda Tengah, Halmahera Tengah, saat berada di rumah salah seorang warga Trans Kobe.

Pembunuhan dua warga Desa Waci, Kecamatan Maba Selatan, Halmahera Timur, terjadi pada Juli 2014. Lokasi kejadian berada di hutan yang tak jauh dari Desa Waci. Korban pembunuhan adalah Mas’ud Watoa, 40 tahun, dan anaknya, Marlan Watoa, 9 tahun.

Dalam surat rekomendasi yang ditandatangani komisioner Komnas HAM, Sandrayati Moniaga, dan dilayangkan kepada Kepala Polda Maluku Utara, selain penangguhan, lembaga itu juga meminta polisi menjelaskan dasar penangkapan dua warga suku Togutil. Polisi dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah juga diminta memikirkan penyelesaian masalah itu demi menjaga situasi yang nyaman.

Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Maluku Utara Munadi Kilkoda berharap penyelidikan kasus ini bisa dilakukan secara teliti dan tidak gegabah. “Bagi kami, penuntasan kasus pembunuhan itu perlu didukung, tapi penuntasannya tidak dengan cara gegabah,” kata Munadi kepada Tempo, Senin, 9 Maret 2015.

Munadi menuturkan penangkapan dua warga suku Togutil merupakan peristiwa yang ganjil dan tidak biasa. Hal ini dilihat dari penyebaran masyarakat suku Togutil dan peristiwa kejadian.

Dua orang suku Togutil yang ditangkap merupakan bagian dari komunitas yang hidup di hutan Halmahera Tengah. Secara adat, mereka tidak akan berani masuk ke hutan wilayah Halmahera Timur. “Sementara lokasi kejadian ada di Halmahera Timur, yang di sana juga ada komunitas suku Togutil,” ujar Munadi.

BUDHY NURGIANTO

Berita terkait

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

6 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

7 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

11 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

12 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

16 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya