Harga BBM Naik, Tarif Bus Kota Yogyakarta Tetap

Reporter

Rabu, 4 Maret 2015 21:34 WIB

900 awak bus kota menggelar aksi mogok beroperasi di terminal induk Yogyakarta Giwangan, Senin (11/11). TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Awak bus perkotaan di wilayah Kota Yogyakarta mengaku belum merasakan pengaruh signifikan akibat adanya kenaikan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium per 1 Maret lalu. Kenaikan premium yang sebesar Rp 200 menjadi Rp 6.900 per liter dinilai belum memicu lonjakan komoditas kebutuhan dan onderdil kendaraan. "

"Kalau kebutuhan pokok dan onderdil ikut naik, kami baru desak evaluasi tarif baru, apalagi solar harganya tak berubah," ujar Koordinator Paguyuban Awak Bus Perkotaan Terminal Giwangan Yogyakarta Benny Wijaya kemarin.

Benny yang juga awak Koperasi Bus Perkotaan Puskopkar itu menuturkan, evaluasi tarif akan dilakukan secara konsekuen melihat perkembangan harga BBM dan dinamika harga kebutuhan pokok. "Saat premium turun menjadi Rp 6.700 per liter Februari kemarin, kami juga tak turunkan tarif. Kalau sekarang naik tipis ya tarif bus disepakati tetap," ujarnya.

Tarif baru angkutan bus perkotaan di Yogya masih bertahan Rp 4.000 sekali jalan dari sebelumnya Rp 3.000. Tarif ini dinaikkan sejak harga BBM naik hingga selisih Rp 2.000 pada November tahun lalu.

Menurut Benny, menaikkan tarif juga harus menimbang waktu yang tepat. "Ini sedang sepi-sepinya wisatawan, kalau dinaikkan lagi tarifnya semakin sepi penumpangnya," katanya. Di luar liburan, bus perkotaan kembang kempis karena pemasukan turun drastis hingga 30 persen.

Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Yogyakarta Adi Didit Prastyo menuturkan, fluktuasi harga BBM yang terus berubah sebenarnya sangat merepotkan kalangan pengusaha. "Sebab, ketika ada perubahan harga BBM, pengaruhnya cukup banyak termasuk evaluasi upah karyawan pun harus menyesuaikan," ujar Didik yang juga pemilik Perusahaan Otobus (PO) Maju Lancar asal Kabupaten Gunung Kidul itu.

Didik berharap, kestabilan harga BBM perlu dirumuskan pemerintah agar dunia usaha tidak terus bingung untuk menyesuaikan tarif. Dia sepakat, tarif hanya dievaluasi jika kenaikannya sudah mencapai 30 persen seperti November 2014 lalu. "Penurunan tarif juga dilakukan jika harga BBM pun turun secara signifikan," kata dia.

Kepala Dinas Perindustrian Kota Yogyakarta Suyana menuturkan, kenaikan harga BBM per 1 Maret 2015 belum tampak pengaruhnya pada kenaikan harga kebutuhan pokok. "Selama distribusi komoditas lancar, transportasi tak naik tarifnya, cuaca mendukung, harga kebutuhan stabil," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

18 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

36 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

36 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

59 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

59 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya