Aturan Menteri Susi Bisa Membunuh Nelayan Lamongan  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 15 Februari 2015 02:59 WIB

Para nelayan Dadap mendekati perahu sesajen dalam tradisi Nadran di Perairan kepulauan Seribu, Jakarta, 21 Desember 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
TEMPO.CO, Lamongan: Belasan ribu nelayan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengaku resah soal pelarangan perahu payang dan perahu dogol alias pukat tarik. Alasannya, dari 8.000 peralatan nelayan, 75 persennya jenis perahu yang dilarang Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan, Suyatmoko, aturan yang dibuat Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dari aspek sosial, belum ketemu. Mungkin jangka waktu penerapannya butuh waktu. Karena itu, jika pemberlakuan dipaksakan, akan memunculkan keresahan bagi nelayan di Lamongan. “Ya, jelas resah,” ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 14 Februari 2015.

Dia mencontohkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat tangkap ikan, yaitu perahu payang dan perahu dogol, tidak serta-merta dilaksanakan langsung. Aturan itu harus melihat realitas di lapangan. Sebab, jangka waktunya pendek, juga sosialisasi ke nelayan dirasa masih sangat kurang.

Di Lamongan, Suyatmoko menambahkan, nelayan tersebar di sejumlah tempat di Kecamatan Paciran dan Kecamatan Brondong, di mana panjang pantainya sekitar 40 kilometer lebih. Tercatat ada lebih dari 15 ribu nelayan, yang bermukim di belasan titik perkampungan pinggir pantai. Di antaranya di Kampung Lohgung, Kecamatan Brondong, juga di Desa Kanadang Semangkon, Paciran Kecamatan Paciran.

Selain menjadi nelayan di sepanjang pantai, terdapat usaha membuat perahu dan kapal. Seperti misalnya bengkel perahu/kapal di Desa Kandang Semangkon, Kecamatan Paciran. Usaha bengkel dan pembuatan kapal/perahu itu sudah berlangsung lebih dari 50 tahun lamanya.

Tetapi, hampir 75 persennya perahu dan kapal pesanan, tetap membuat jenis perahu payang dan perahu dogol. “Jadi, kalau aturan Bu Menteri Susi diterapkan, nelayan di Lamongan, ya resah,” kata Suyatmoko. Dia menyebutkan, masalah pelarangan ini sudah dibicarakan dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cabang Lamongan. Intinya, nelayan minta agar aturan Menteri Susi ditinjau kembali.

Umar, 64 tahun, pembuat perahu dan kapal asal Desa Kandang Semangkon, Kecamatan Paciran, mengatakan dirinya tetap membuat jenis perahu payang dan dogol. Alasannya, perahu yang dibuat sesuai dengan orang yang memesan. “Ya, sesuai pesanan,” ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 14 Februari 2015.

Umar mengakui bahwa Peraturan Menteri Susi tentang pelarangan perahu payang dan dogol belum banyak yang tahu. “Ya, termasuk saya.”
Menurut Umar, perahu dan kapal yang dibuatnya berbahan baku kayu kati, kayu mahoni, dan kayu Kalimantan. Ukurannya bervariasi, dari lebar 4 meter dan panjang 10 meter dan lebar 7 meter hingga panjang 12 meter. Harganya, mulai Rp 300 juta hingga Rp 550 juta khusus untuk kapal saja, belum termasuk peralatan jaring serta mesinnya. Diakui, hampir seluruh pesanannya jenis perahu payang dan dogol. “Kok sekarang melarangnya, tidak dahulu.”

SUJATMIKO

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

9 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

12 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

16 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

17 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

22 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

25 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

27 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya