Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakir melintas di samping calon pembantu rumah tangga yang sedang shalat saat melakukan kunjungan kerja ke Biro Penyalur Pekerja Rumah "Bu Gito" di Cipete, Jakarta Selatan, 18 Januari 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri kaget mengetahui masih ada pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi. Padahal pemerintah masih memberlakukan moratorium alias penyetopan sementara pengiriman TKI ke Tanah Suci.
"Bagaimana mereka mau dikirim ke Arab? Kan, sedang moratorium," katanya dengan nada tinggi.
Menteri Hanif menemukan fakta itu saat blusukan ke Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)di Ciracas, Jakarta, Kamis, 12 Februari 2014. Didampingi beberapa pejabat eselon I Kementerian, dia tiba di sana pada pukul 14.00.
Ia memantau berbagai pelayanan, dari meja resepsionis hingga loket. Hanif sempat berbincang dengan seorang calon TKI yang hendak berangkat ke Taiwan. Ia menanyakan masalah yang mungkin tengah dihadapi calon TKI itu.
Hanif lalu mengecek pelayanan di ruang laboratorium. Ia melihat daftar nama calon TKI yang melakukan pemeriksaan kesehatan. Mereka, antara lain, disebut akan berangkat ke Arab Saudi dan Kuwait.
Hanif lantas meminta penjelasan BP3TKI atas keganjilan tersebut. Ia kemudian melanjutkan pemantauan dengan berdialog dengan para calon TKI.