TEMPO.CO, Kupang - Hujan deras yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam dua hari terakhir ini menyebabkan 30 hektare sawah petani Oenao di Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, rusak diterjang banjir.
Lahan sawah petani yang berusia rata-rata satu-dua minggu itu ludes tersapu banjir. Mateus Fek, petani setempat, mengatakan banjir bandang datang secara tiba-tiba saat petani sedang menanam padi. “Kami berhasil selamat karena melarikan diri ke bagian persawahan yang lebih tinggi," kata Mateus kepada wartawan, Jumat, 6 Februari 2015.
Banjir bandang yang melanda Sumlili akibat meluapnya Sungai Oematnunu di wilayah itu membawa kerikil, lumpur, dan potongan kayu ke persawahan. Akibatnya, tanaman padi yang diterjang banjir tidak bisa dipakai lagi.
Akibat musibah ini, petani merugi hingga puluhan juta rupiah dari ongkos pengolahan sawah dan benih. Dia menuturkan ketinggian air di persawahan berpotensi meningkat atau menurun tergantung pada curah hujan di wilayah tersebut.
Menurut Mateus, banjir yang melanda tidak mencapai permukiman penduduk, karena terletak di ketinggian. Namun mereka tetap siaga mengantisipasi kemungkinan longsor dan jalan rusak. "Kami berharap ketinggian air di persawahan berkurang, sehingga mereka bisa kembali bekerja," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Charles Pandie belum menerima laporan resmi terkait dengan bencana banjir tersebut. Namun dia mengatakan telah mendapatkan informasi soal banjir itu, sehingga pihaknya siap mengirim tim ke lokasi banjir.
"Kami akan segera kirim tim ke lokasi banjir untuk mengecek dan mendata kerusakan serta kerugian akibat banjir tersebut," ujarnya.
YOHANES SEO
Berita terkait
Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga
1 jam lalu
Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.
Baca Selengkapnya33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi
2 jam lalu
Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.
Baca SelengkapnyaBanjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang
5 jam lalu
Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan
1 hari lalu
Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).
Baca SelengkapnyaBanjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya
1 hari lalu
Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.
Baca SelengkapnyaBanjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang
2 hari lalu
Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE
7 hari lalu
Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaTanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024
7 hari lalu
Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.
Baca SelengkapnyaBMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau
8 hari lalu
BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.
Baca SelengkapnyaRatusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam
9 hari lalu
Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.
Baca Selengkapnya