Presiden Joko Widodo bertemu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Merdeka, Jakarta, 28 Januari 2015. Presiden meminta masukan Wantimpres mengenai langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan perseteruan di antara KPK dan Polri. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, juga mengatakan tingginya tingkat kepercayaan publik lantaran masyarakat masih terbawa suasana pemilihan presiden.
Menurut Andreas, masyarakat yang memberikan kepercayaan tinggi adalah mereka yang memilih Jokowi pada pemilihan presiden.
Adapun kisruh KPK versus Polri bermula dari keputusan Jokowi memilih Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala Polri. Keputusan ini menuai protes sejumlah kalangan lantaran Budi dianggap tersangkut rekening gendut. (Baca: Rekomendasi Tim 9: Kasus Bambang KPK Diteruskan )
Tidak lama setelah Jokowi mengajukan nama Budi ke Dewan Perwakilan Rakyat, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi.
Kisruh meruncing saat Badan Reserse Kriminal Polri menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada Jumat pekan lalu. Bambang dijadikan tersangka lantaran dianggap mengarahkan saksi dalam sidang sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi pada 2010. (Baca: Tim 9 Desak Budi Gunawan Mundur dari Pencalonan)
Menurut survei nasional Indopolling Network itu, tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi dalam membangun infrastruktur mencapai 69,8 persen; memperkuat posisi Komisi Pemberantasan Korupsi sebesar 68,2 persen; melaksanakan reformasi birokrasi 58,8 persen; memberantas mafia peradilan 57,7 persen; dan mewujudkan Kepolisian RI yang profesional 54,4 persen.
Survei dilakukan terhadap 1.100 responden berusia 17 tahun ke atas di 33 provinsi dengan margin error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengana metode multistage random sampling. Namun, survei dilakukan pada 1-9 Desember 2014. "Ini sebelum terjadi kisruh KPK versus Polri," kata Wempy Hadir, peneliti Indopolling.