Apa Kata Primbon Soal Kemelut Jokowi-Polri-KPK?  

Reporter

Rabu, 28 Januari 2015 12:07 WIB

Meme respon nitizen atas penangkapan Bambang Widjojanto. Twitter.com

TEMPO.CO, Kediri - Kemelut yang dihadapi Presiden Joko Widodo dalam menangani konflik antara Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi sudah diramalkan dalam kitab primbon. Komunitas budaya di Kediri, Eling Handarbeni Hangrungkepi Upaya Madya (Edhum), menyebutkan, berdasarkan primbon, Jokowi bakal takluk oleh polisi.

Dalam sebuah wawancara dengan Tempo, Jumat, 14 Maret 2014, atau beberapa jam seusai deklarasi Jokowi-Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden, komunitas tersebut sudah menduga kemelut ini akan terjadi. "Sudah diramalkan di kitab kuno bahwa situasi ini akan terjadi," kata Sutjahjo Gani, budayawan Jawa berdarah Tionghoa sekaligus Ketua Edhum, Rabu, 28 Januari 2015. (Baca berita terkait: Polisi Saksi Budi Gunawan Ditantang Datang ke KPK)

Menurut Gani, Jokowi memiliki wuku (perlambang sifat manusia berdasarkan penanggalan lahir) bagus, yakni tunggak semi. Dalam Bahasa Indonesia, tunggak semi berarti tumbuhnya tunas baru. Maknanya, kata dia, walaupun ditebas berkali-kali, kekuatan orang yang memiliki wuku ini akan terus tumbuh dan muncul ke permukaan. Hal ini sudah teruji dalam pemilihan presiden lalu, yang hasilnya adalah Jokowi keluar sebagai pemenang meski diserang bertubi-tubi.

Walaupun memiliki wuku bagus, kata Gani, Jokowi memiliki kelemahan terhadap unsur besi. Unsur besi ini, menurut Gani, bisa dimaknai kelompok militer atau aparat kepolisian. "Terbukti, sekarang dia tunduk dan tak bisa apa-apa di depan polisi," kata Gani. (Baca: Komnas HAM: Pemborgolan Bambang KPK Adalah Teror)

Pendapat serupa disampaikan pengajar Universitas Nusantara PGRI Kediri, Bardi Agan. Menurut dia, ilmu pembacaan sifat berdasarkan tanggal lahir memang dikenal dalam kitab Jawa kuno. Dia menuturkan, pada dasarnya watak seseorang terdiri atas dua hal, yakni watak dasar yang dimiliki sejak lahir dan watak ajar yang terbentuk dari proses belajar. "Teori penanggalan ini sudah teruji selama bertahun-tahun dan diakui khalayak," kata Bardi.

Dia sependapat dengan pembacaan Sutjahjo Gani yang mengatakan Jokowi memiliki "pengapesan" ata kesialan terhadap unsur besi atau aparat bersenjata. Penyelesaian konflik tersebut, ujar dia, hanya bisa dilakukan oleh Jokowi melalui proses belajar. (Simak pula: 100 Hari Jokowi, ICW: Nilainya Lima)

HARI TRI WASONO

Berita Terpopuler:
Menteri Tedjo, Jaya di Laut Gagal di Darat
Syahrini Pamer Foto Bersama Paris Hilton di Bali
Selalu Bilang Next, Ceu Popong Tegur Menteri Anies
Pengacara Budi Gunawan Kini Incar Penyidik KPK
KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR
EKSKLUSIF: Wawancara Ratna, Saksi Bambang KPK (I)

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

17 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

19 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya