Satu Keluarga Ditemukan Tewas Terbakar di Hotel
Editor
Istiqomatul Hayati
Sabtu, 24 Januari 2015 21:03 WIB
TEMPO.CO, Denpasar-Jenazah satu keluarga yang tewas terbakar di Klungkung, diserahkan Kepolisian Resor Klungkung kepada keluarganya pada Sabtu, 24 Januari 2015, setelah menjalani otopsi di RSUP Sanglah, Denpasar. Namun sejauh ini polisi belum menyimpulkan bahwa tewasnya lima orang itu karena aksi bunuh diri. (Baca:4 Bulan Lagi Lulus, Mahasiswa UNM Gantung Diri)
Kepala Polres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati menyatakan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi lengkap dari Lab Kedokteran Forensik RSUP Sanglah untuk memastikan penyebab korban tewas. “Kami juga menunggu hasil oleh TKP oleh tim yang sudah dibentuk,” ujarnya. Dia meminta masyarakat bersabar menunggu kesimpulan akhir dari peristiwa yang menggegerkan itu.
Kematian satu keluarga muda pada Jumat, 23 Januari 2015 di Hotel Tower Klungkung itu, sangat mengguncang keluarga. Peristiwa ini menewaskan Gusti Bagus Karpica, 32 tahun, istri Bagus, I Gusti Ayu Raspatiani (29), dan ketiga anak mereka yakni Gusti Putu Narendra (6), Gusti Bagus Satria (4), serta Gusti Ayu Gita (7 bulan). (Baca:Mahasiswa Bunuh Diri, Ini Keinginan yang Tak Terpenuhi)
Lima orang yang tewas terbakar semula berniat menghadiri upacara pernikahan pada Ahad, 25 Januari. Menurut paman korban, I Gusti Nengah Gredek, mereka akan menghadiri pernikahan saudara sepupunya. Tapi belum jelas benar mengapa kemudian terjadi persitiwa itu.
Sementara itu, setelah menerima jasad kelima korban, pihak keluarga dengan pengawalan dari Polres Klungkung membawanya ke Karangasem, sekitar 100 Km arah timur dari Denpasar. Tetapi sesuai dengan aturan adat, jenazah tidak bisa langsung dibawa ke rumah duka karena tergolong dalam ulah pati (kematian yang tidak wajar).
“Semua prosesi upacara dilangsungkan di kuburan Desa Padang Kerta," kata I Gusti Ngurah Gede Oka, 61 tahun, ayah Gusti Bagus Karpica. (Baca:Sebelum Dibunuh, Sri Tampar Jean Alter Dua Kali)
Polisi menerangkan, kematian mereka pertama kali diketahui karyawan hotel yang hendak membangunkan korban pagi-pagi untuk sarapan pagi. Tapi karyawan malah mencium bau hangus dari dalam kamar. Setelah kamar dibuka, mereka melihat satu keluarga itu terbungkus kasur yang terbakar. Di lokasi kejadian ditemukan botol susu yang sudah kosong, pampers yang terbakar, dan sisa makanan serta botol berisi cairan.
Dari visum di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, kelima jenazah dinyatakan mengalami luka bakar yang bervariasi. Kepala Instalasi dr Dudut Rustyadi, menuturkan, luka-luka yang dialami mulai dari stadium I hingga stadium IV. “Yang paling parah dialami kedua anak laki-laki,” ujarnya. Dari identifikasi jenazah dan pemeriksaan luar pihaknya tidak menemukan adanya luka karena tindakan kekerasan. (Baca:Pekerja Magang Gantung Diri di Jepang )
ROFIQI HASAN
Terpopuler:
Soal Bambang, Oegroseno: Kabareskrim Patut Ditabok
Sikap Prabowo dan 3 Kejanggalan Kasus Bambang KPK
Abraham Minta Panglima TNI Moeldoko Lindungi KPK
Bambang KPK Ditangkap, Ahok dan Jokowi Satu Suara
KPK Vs Polri, Anas: Masak Malaikat Ditangkap?