Potongan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditarik ke atas kapal Crest Onyx, setelah berhasil diangkat dari dasar laut dengan menggunakan "floating bag" oleh tim penyelam gabungan TNI AL, di perairan Laut Jawa, 10 Januari 2015. ANTARA/R. Rekotomo
TEMPO.CO, Kumai - Tim awak kapal Crest Onyx milik SKK Migas berhasil membawa bagian ekor pesawat AirAsia QZ 8501 dari Laut Karimata ke pelabuhan Utar Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Ekor berukuran 10 x 5 x 3 meter itu diangkat dari kapal Crest Onyx ke dermaga menggunakan kapal tongkang milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. (Baca: Black Box Air Asia Terdeteksi di Dekat Badan Pesawat)
"Tolong semuanya hati-hati, tiga puluh menit lagi ekor ini akan diangkat ke sini. Semoga semua lancar, " kata salah satu petugas TNI Angkatan Darat yang memberi komando dari atas Kapal Navigasi Ditjen Hubla, Ahad, 11 Januari 2015
Sekitar pukul 15.30 WIB, kapal navigasi berisi tongkang atau crane berdaya angkut 6 ton berlabuh di dermaga. Sekelompok petugas Kementerian Perhubungan dan investigator Komite Nasional Keselematan Transportasi menyiapkan skenario pengangkatan ekor hingga penyimpanan di sebuah gudang di pelabuhan.
Pada 16. 31 WIB, kapal Crest Onyx mulai merapat ke kapal navigasi Kementerian Perhubungan. Polisi dan TNI Angkatan Darat berbaris di sekeliling terpal tempat ekor. Puluhan warga sekitar pelabuhan tampak ikut berbaris menyaksikan proses pemindahan ekor pesawat bernomor register PK-AXC ini.
Tim SAR mengangkat ekor pada Sabtu siang, 10 Januari 2015 menggunakan lifting bag. Panglima TNI Jenderal Moeldoko memimpin dan menyaksikan langsung proses pengangkatan dari atas KRI Banda Aceh.
Rencananya KNKT akan menyimpan ekor pesawat di gudang pelabuhan sebelum diangkut ke gudang bekas terminal haji Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Beberapa sampel puing dan black box diinvestigasi di kantor KNKT Jakarta. Total terdapat 24 pecahan dan 1 ekor pesawat yang berhasil dikumpulkan tim SAR.