Musibah AirAsia, Chiara Kini Sebatang Kara
Editor
Yudono Yanuar Akhmadi
Jumat, 2 Januari 2015 08:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Chiara Natasha, 15 tahun, kehilangan seluruh anggota keluarganya dalam tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, Ahad pagi, 28 Desember 2014.
Orang tua dan dua saudara laki-laki Chiara berencana terbang ke Singapura untuk mengunjunginya selama pergantian tahun. Ia menunggu di Bandara Changi untuk menjemput mereka pada hari nahas itu, namun pesawat tak pernah tiba.
Chiara, remaja manis dengan rambut hitam panjang, pindah ke sekolah berasrama, Methodist, khusus perempuan di Singapura sejak November lalu. “Dia langsung terbang ke Surabaya begitu mendengar kabar itu,” kata tante Chiara, Linda Patricia, seperti ditulis Fox News, 31 Desember 2014. (Baca: AirAsia Terbang Tanpa Data Cuaca)
Selama tiga hari Chiara menunggu di Bandara Juanda, berharap ada kabar baik. Namun, mendengar berita serpihan pesawat dan enam jenazah ditemukan, ia tak kuasa. Di hari keempat, hari Rabu, Chiara memilih menyendiri di rumah tantenya.
Ayah Chiara, Herumanto Tanus, 46 tahun, adalah akuntan swasta. Sementara ibunya, Indahju Liongsih, adalah ibu rumah tangga. Abangnya, Nico Giovanni, 17 tahun, tercatat sebagai mahasiswa di St. Andrews Junior College di Singapura. Nico pulang ke Surabaya lebih awal selama liburan semester dan kembali ke negeri belanja itu bersama keluarga. Sedangkan adik Chiara, Justin Giovanni, baru berusia 9 tahun. (Baca: Evakuasi Air Asia, TNI AU Punya Senjata Rahasia)
“Kami berduka dan Chiara masih sulit menerima kenyataan bahwa ia kini sebatang kara,” kata Linda. Ia juga berharap jenazah keluarganya dapat segera ditemukan agar mereka bisa mengadakan pemakaman yang layak.
Meski terpukul, Chiara berjanji akan kembali ke Singapura untuk meneruskan studinya. “Dia yakin hal itulah yang diinginkan orang tuanya,” kata Linda.
FOX NEWS | INDRI MAULIDAR
Berita penting lain
KNKT Perlu Selidiki Buku Panduan Darurat Air Asia
Pertamax, Sekarang Rp 8.800 per Liter
Riset Jaringan 5G, Huawei Belanja Rp 7,2 Triliun
Toilet Kota Tua Dikeluhkan, Jorok dan Pesing
Cara Pemkot Surabaya Hibur Keluarga Korban Air Asia