Peserta asal bali bermain layang-layang pada Festival Layang-layang Makassar di Pantai Akkarena, Makassar, 24 Agustus 2014. Festival layang-layang ini di ikuti sejumlah peserta dari berbagai daerah yang digelar untuk mempromosikan pariwisata Makassar. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Makassar berencana menjadikan isu kontroversial pengadaan sendok Rp 1 miliar, sebagai ajang promosi pariwisata. "Gemparnya kabar terkait proyek sendok Rp 1 miliar oleh pemerintah Makassar, perlu dimanfaatkan jadi ikon pariwisata Makassar," kata Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. (Baca: Beli Sendok, Pemkot Makassar Anggarkan Rp 965 Juta)
Pria yang disapa Danny ini mengatakan proyek pengadaan sendok harus dijadikan citra positif dengan mengenalkan kuliner khas Makassar. Danny menyebutkan, istilah "Sendok 1 M" akan menjadi slogan unik yang memiliki kepanjangan semua enak dengan oleh-oleh dan kuliner nomor satu Makassar. "Slogan tersebut merupakan bagian dari gerakan untuk memajukan pariwisata dan akan membuat Makassar lebih terkenal lagi."
Dalam waktu dekat, Danny akan mengundang seluruh pemilik restoran di Kota Makassar untuk memperkenalkan slogan tersebut. "Saya juga minta para kreator mendesain sendok berciri khas Makassar, baik tulisan yang melekat digagangnya atau menggunakan kayu khusus. Pokoknya yang menariklah," kata Danny.
Pengadaan sendok oleh Pemerintah Kota Makassar seperti yang tertuang dalam draf penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 tampak aneh. Besarannya cukup fantastis, yakni Rp 965 juta, atau nyaris mencapai Rp 1 miliar.
Selain sendok dan piring, ada juga kegiatan lain yang menyedot dana besar. Di antaranya penyediaan makanan dan minuman pada Sekretariat Daerah Kota Makassar senilai Rp 11,8 miliar.