Banjir, Aher Sebut Pengerukan Kali Tak Efektif  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Selasa, 23 Desember 2014 16:18 WIB

Warga menggunakan becak untuk menembus banjir yang memutus akses ke kota di Jalan Raya Moch Toha, Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan banjir yang meluas di wilayah Bandung Selatan tahun ini menunjukkan langkah pengerukan sungai tidak efektif. "Pengerukan sejak 2011 sampai 2013 ternyata tidak berdampak besar secara positif terhadap penanggulangan banjir," katanya di Bandung, Selasa, 23 Desmber 2014. (Baca: Banjir Bandung Selatan Semakin Parah atau lihat foto Bandung Kembali Tergenang Banjir)

Aher mengatakan banjir yang terjadi saat ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah, baik di level pusat, provinsi, maupun Kabupaten Bandung. Menurut dia, penanggulangan banjir harus memakai paradigma baru, yakni dengan memberikan porsi besar pada upaya perbaikan di kawasan hulu.

Dia mencontohkan, pada 2011, pemerintah menggelontorkan dana hingga Rp 1,3 triliun untuk mengeruk Sungai Citarum dari hulu hingga hilir di Muara Gembong, Bekasi. Namun dana yang dikucurkan untuk membenahi wilayah hulu kecil.

Agar penyelesaian banjir tuntas, menurut Aher, porsi anggaran untuk pembenahan kawasan hulu Sungai Citarum juga harus besar. "Supaya selesai, makanya anggaran harus besar di hulu. Minimal sama dengan hilir, berapa pun nantinya," katanya.

Dia mengaku sudah memerintahkan BPBD Provinsi Jawa Barat untuk membantu pendistribusian bantuan kepada korban banjir. "Saya menugaskan segera petugas dari provinsi untuk membantu petugas di kabupaten," kata Aher.

Sebelumnya, Aher mengatakan akan meminta pemerintah pusat membangun polder atau kolam pengendali banjir di Cieunteung, Kabupaten Bandung, untuk mengendalikan banjir akibat meluapnya Sungai Citarum di Bandung Selatan. "Kurang-lebih (luasnya) 5 hektare," katanya setelah memimpin rapat penanganan banjir itu di Gedung Sate, Bandung, Senin, 22 Desember 2014.

Polder menjadi bagian dari road map atau cetak biru penyelesaian banjir Citarum yang tengah disusun sepekan ini oleh Satuan Tugas Penanggulangan Banjir. Dia mengaku diminta Presiden Joko Widodo menyusun usulan penyelesaian banjir Citarum di Bandung. "Program ini untuk disepakati bersama pemerintah pusat," katanya.

Cetak biru itu meliputi normalisasi daerah konservasi, penormalan kembali dimensi sungai, serta pembuatan cek dam dan polder. "Di atas dibuat cek dam supaya tidak terjadi aliran erosi. Di kawasan cekungannya dibuat polder-polder, yang terbesar itu polder Cieunteng," ujar Aher.

Rencana rincinya akan disusun oleh Satgas Pengendali Banjir dalam bentuk cetak biru yang akan dipresentasikannya kepada pemerintah pusat. Tim ini akan bekerja membuat Road Map Penyelesaian Banjir Citarum selama sepekan ini.

Wakil Bupati Bandung Deden R. Rumaji mengatakan akar masalah banjir Sungai Citarum kompleks. Dari penyempitan sungai, erosi, padatnya penduduk, serta limbah pabrik, domestik, pertanian, dan peternakan. "Pemerintah harus tegas. Kalau tidak tegas, tidak akan selesai masalah itu," katanya setelah rapat tersebut, Senin, 22 Desember 2014.

Deden mengatakan pembuatan polder Cieunteung hanya akan menyelesaikan banjir di tiga kecamatan, yakni Dayeuhkolot, Baleendah, serta Bojongsoang. Sedangkan masih ada sedikitnya tiga lokasi lain yang menjadi langganan banjir Sungai Citarum di wilayahnya. "Kalau itu semua dibuat polder, baru beres masalah banjir Citarum," katanya.

AHMAD FIKRI



Terpopuler:
Film Karya Sutradara Indonesia Masuk Radar Oscar
Menteri Jonan Marah Gara-gara Harga Tiket
Kenapa Visi Susi Lebih Jelas Dibanding Puan
7 Murid di Bosnia Hamil Usai Study Tour 5 Hari
Jokowi Talangi Utang Ical , 'Tak Semudah Sulap'

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

13 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

14 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

17 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

7 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

8 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

8 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

9 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya