Busyro Sebut Menteri Susi 'Hadiah' dari Jokowi  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 11 Desember 2014 07:59 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di Istana Merdeka, Jakarta, 27 Oktober 2014. Susi menjadi perbincangan di Twitter lewat aksinya saat merokok usai diumumkan menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Jokowi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas tampil cair bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tatkala mengikuti dialog terbuka bertajuk "Saya Perempuan Antikorupsi" di Yogyakarta, Rabu, 10 Desember 2014. (Busyro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad ke-21)

Busyro beberapa kali "mengerjai" menteri nyentrik itu di depan para peserta dialog yang digelar sebagai bagian perayaan Festival Hari Antikorupsi oleh KPK di Yogyakarta. Salah satunya saat Busyro menyingung asal-usul mantan bos maskapai Susi Air itu. Busyro yang pernah menanyakan kepada Susi secara langsung mengaku kaget karena ternyata Susi berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.

"Saya punya saudara dari Kebumen juga, tapi ada satu masalah," kata Busyro. (Susi Cuma Lulus SMP, JK: Yang Penting Kebijakannya)

Masalahnya, kata Busyro, perempuan asal Kebumen yang dia ketahui biasanya tampak cantik-cantik. Hanya, karena sering terbawa dialek bahasa daerahnya--yang khas disebut Banyumasan, Busyro kerap merasa geli sendiri.

"Kalau sudah mulai ngomong, cantiknya kok langsung turun derajat, mlupuk-mlupuk (seperti buih)," ujar Busyro, yang langsung disambut tawa lepas Menteri Susi dan para peserta diskusi. "Tapi itu kecuali Bu Susi."

Selain asal-usulnya, Busyro juga menyebut Menteri Susi orang yang sangat percaya diri. "Hanya beliau yang sangat pede punya pesawat dinamai pakai namanya sendiri, 'Susi Air', mana ada yang seperti itu, misalnya Busyro Air?" ujarnya. (Menteri Susi Cabut Pungutan ke Nelayan)

Di sela olok-olok yang amat cair di antara dua pejabat itu, Busyro mengakui Susi sebagai orang hebat. Bahkan menganggap kisah sukses dan ketangguhan Susi bak Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim dalam cerita mencari sumber air bagi anaknya yang terus menangis.

"Beliau pun bukan tipe bisnis patron, yang menang bisnis karena menguasai izin atau lisensi, tapi benar dari awal," katanya. Bahkan Busyro percaya, dengan integritas yang dimiliki, Menteri Susi merupakan "hadiah" dari Presiden Joko Widodo. "Menteri Susi jadi amunisi tambahan pemberantasan korupsi."

PRIBADI WICAKSONO

Baca berita lainnya:
Dirjen HAM: Menteri Susi seperti James Bond
Usai 'Malaysia Bodoh', Nanti PM Malaysia Pun Bule?

FPI Ogah Sebut Fahrurrozi Gubernur FPI

3 Amunisi Kubu Ical Kalahkan Agung Cs

Melongok Harta Puluhan Miliar Calon Dirjen Pajak

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

6 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

8 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

16 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya