Anggota Tim Pengawas DPR untuk kasus bailout Bank Century Bambang Soesatyo. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo bersyukur karena Jusuf Kalla enggan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) di kubu Agung Laksono. Menurut Bambang, itu menunjukkan ketidakberpihakan JK terhadap salah satu kubu di partai beringin tersebut. (Baca: Kubu Agung Rombak Fraksi Golkar di DPR)
"Kami bersyukur karena kalau dia jadi Wantim bakal panjang urusannya," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Desember 2014.
Awalnya, Golkar dari kubu Agung berencana mengangkat mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menjadi Ketua Dewan Pertimbangan. Mereka sempat bertemu dengan JK beberapa kali sebelum menyelenggarakan Musyawarah Nasional Golkar di Ancol, Jakarta.
Agung akhirnya meminta Siswono Yudho Husodo sebagai Ketua Wantim, dan Fahmi Idris sebagai Wakil Ketua. Selain penunjukan tersebut, Agung juga merombak susunan kepemimpinan di fraksi DPR. Agung mengangkat Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai ketua fraksi, dan Melkias Mekeng sebagai sekretaris fraksi. (Baca: Kata Nurul Arifin Soal Golkar Dukung Perpu Pilkada)
"Jangan sampai mahkota kehormatan partai, seperti Pak JK, menunjukkan gejala keberpihakan," kata Bambang.
Bambang mengungkapkan kubunya merasa menang 1-0 ketika JK batal datang pada Munas Golkar Bali dan Jakarta, dan tidak jadi Ketua Dewan Pertimbangan. Posisi JK, kata Bambang, menjadi kunci kedua kubu.
"Sebagai mantan ketua umum sekaligus Wakil Presiden, JK sebaiknya netral," kata Bambang.