Angin Ekstrem Melanda Pantura Jawa

Reporter

Senin, 1 Desember 2014 17:43 WIB

Petugas memotong pohon yang tubang akibat hujan yang bercampur angin kencang dihalaman parkir Kejaksaan Agung (kejagung), Jakarta, Senin (19/3). Dalam kejadian tersebut pohon telah menimpa lima mobil mewah yang terpakir dihalaman kejagung muda perdata dan tata usaha negara. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Tegal - Angin kencang dengan kecepatan sekitar 48 kilometer per jam, melanda wilayah eks-Karesidenan Pekalongan, sejak akhir pekan lalu. “Ahad lalu sempat tergolong angin ekstrim, kecepatannya mencapai 50 kilometer per jam (25 knot),” kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Tegal, Hendy Andrianto, Senin, 1 Desember 2014.

Menurut dia, angin kencang yang melanda wilayah Pantai Utara Jawa itu, merupakan dampak dari badai tropis Sinkalu di perairan barat laut Kalimantan, sejak dua hari lalu. Badai itu, diperkirakan reda, Rabu, 3 Desember. “Tapi sekarang terpantau ada tekanan rendah di perairan Maluku,” katanya. (Baca: Angin Ribut, Kebun Raya Bogor Ditutup untuk Umum)

Jika tekanan rendah itu, tumbuh menjadi badai tropis. Menurut Hendy, angin kencang di sebagian wilayah Brebes, Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Batang, akan berlangsung lebih lama. “Bisa sampai lima hari ke depan,” ujarnya.

Meski demikian, gelombang di Laut Jawa terbilang normal, sekitar dua meter. Hendy mengimbau warga agar tidak panik dengan fenomena angin kencang itu. Sebab, angin kencang berbeda dengan angin puting beliung. ”Puting beliung terjadi karena penumpukan awan. Kalau angin kencang justru memecah awan, sehingga tidak terjadi hujan,” kata dia.

Kendati demikian, angin kencang tetap perlu diwaspadai, karena berpotensi merusak. “Ahad lalu, satu kandang ayam di Kecamatan Margadana, Kota Tegal, roboh,” katanya. (Baca: Pohon Langka di Kebun Raya Bogor Tumbang)

Nelayan di Pantai Muarareja, Kota Tegal, Tayun, 35 tahun, mengatakan dampak angin kencang memang tidak terlalu dirasakan kapal berukuran di atas 30 gross ton (GT). “Gelombang setinggi dua meter cukup lumayan goyangannya untuk kapal ini,” kata anak buah kapal Muara Jaya I yang berukuran sekitar 15 GT itu.

Selain karena angin kencang, Tayun berujar, kapal pencari kepiting rajungan itu sengaja tidak melaut karena hasil tangkapannya sedang menurun. “Memang November-Desember itu bukan musimnya kepiting. Harga jualnya juga murah. Hasil lelangnya tidak mampu untuk mengembalikan modal melaut,” ujarnya.

Komandan SAR Kabupaten Brebes, Adhe Dhani, mengatakan telah berkoordinasi dengan BPBD Brebes untuk memangkasi ranting-ranting pohon di tepi jalan dan permukiman. “Kami juga mensosialisasikan kepada warga, ihwal gejala awal terjadinya puting beliung,” katanya.

DINDA LEO LISTY

Baca juga:

Susi - TNI AL Buat MoU Berantas Pencurian Ikan
Lampard Belum Tahu Nasibnya di Manchester City
Dahlan Iskan Sebut Plus-Minus Rampingkan Pertamina
Terdakwa Korupsi Dermaga Sabang Dituntut 7,5 Tahun

Berita terkait

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

7 jam lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

1 hari lalu

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

Banjir mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas umum serta tanah longsor menutupi badan jalan lintas nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

7 hari lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

11 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

17 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

19 hari lalu

Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

19 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

21 hari lalu

BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.

Baca Selengkapnya

BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

26 hari lalu

BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

Waspada curah hujan akan semakin tinggi di beberapa kota besar Indonesia, akibat siklon tropis. Ini peringatan dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

26 hari lalu

Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

Hujan badai pada Rabu petang merusak atap dan plafon lantai 4 RS Bunda Margonda Depok. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya