Pedagang Bensin Eceran Dilarang Jualan di Tegal  

Reporter

Rabu, 12 November 2014 14:33 WIB

Bensin eceran dijual di jalan Syek Quroh, Kecamatan Telaga Sari, Karawang, Jawa Barat (27/8). Memasuki H-3 Lebaran, pemudik mulai memadati beberapa titik di sepanjang jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Tegal - Pemerintah Kota Tegal akan melarang pedagang bensin eceran beroperasi. Pelarangan tersebut merupakan tindak lanjut imbauan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral agar pemerintah daerah menerbitkan kebijakan pembatasan pembelian bahan bakar minyak bersubsidi ke masyarakat.

"Kami tidak membatasi pembelian BBM bersubsidi di SPBU, tapi melarang pembelian menggunakan jeriken, termasuk bagi pedagang bensin eceran," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro-Kecil-Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Tegal Khaerul Huda, Rabu, 12 November 2014. (Baca: Bensin Eceran di Bangkalan Rp 10 Ribu per Liter)

Dia menambahkan, pedagang bensin eceran ditengarai sebagai penyebab cepat habisnya pasokan BBM bersubsidi dari Pertamina ke SPBU. Sebab, jumlah pedagang bensin eceran mencapai puluhan. "Kalau tidak diborong pedagang bensin eceran, kuota BBM bersubsidi di SPBU cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat."

Khaerul mengaku heran dengan menjamurnya pedagang bensin eceran. Mereka tidak berizin. Selain itu, aturan yang melarang pembelian BBM bersubsidi dengan jeriken sudah ada sejak dulu. "Lantas mereka mendapat bensin dari mana," ujar Khaerul. Pedagang bensin eceran menjual bensin bersubsidi dengan harga lebih mahal. (Baca juga: Warga Daerah Ini Mulai Timbun BBM Bersubsidi)

Larangan bagi pedagang bensin eceran itu akan dikemas dalam peraturan wali kota. Untuk menyusun peraturan tersebut, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Tegal berkoordinasi dengan Pertamina dan sejumlah instansi terkait lain. Namun Khaerul belum menyebutkan sanksi yang akan diberikan kepada pedagang bensin eceran yang tetap beroperasi.

Operation Head Terminal BBM Tegal, Bimo Sagus Ariyanto, mendukung rencana Pemkot Tegal melarang pedagang bensin eceran beroperasi. "Larangan seperti itu sudah diatur dalam Undang-Undang Minyak dan Gas Nomor 22 Tahun 2001," kata Bimo.

Dia menambahkan, pembelian BBM bersubsidi menggunakan jeriken menyebabkan Pertamina tidak mengetahui persis kebutuhan BBM tiap-tiap wilayah. Dia mengancam, SPBU yang melayani pembelian menggunakan jeriken akan diskors atau tidak diberi pasokan BBM bersubsidi dalam jangka waktu tertentu.

Pedagang bensin eceran di Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Wandi, 48 tahun, keberatan atas rencana Pemkot Tegal melarang pembelian BBM bersubsidi menggunakan jeriken. "Kalau dilarang, bagaimana nasib kami," kata pedagang yang mengutip keuntungan Rp 500 per satu liter bensin.

Tiap hari, Wandi hanya menjual sekitar 20 liter bensin eceran. Demi keuntungan Rp 10.000 per hari, Wandi mesti mondar-mandir ke SPBU sampai empat kali.

DINDA LEO LISTY




Berita Lain
Menteri Susi Ternyata Pernah Jadi Buronan Polisi
Bubarkan FPI, Gerindra: Ahok Bodoh atau Pintar?
Tiga Tokoh Ini Disoraki Penonton
Ahok Bimbang Laporkan Ketua FPI ke Polisi

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

53 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya