Indonesia Punya Pesawat Tempur Masih Impian

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 9 November 2014 02:55 WIB

Puluhan pesawat tempur TNI AU melakukan flying pass di gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Mako Armatim, Surabaya, 4 Oktober 2014. 239 pesawat tempur mulai dari F-16, F-5 Sky Hawk, serta Sukhoi di kerahkan sebagai persiapan puncak HUT TNI yang akan di laksanakan pada 7 Oktober nanti. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Impian pemerintah untuk memproduksi pesawat tempur buatan dalam negeri tampaknya masih memerlukan waktu yang cukup lama. Kepala Perencanaan PT Dirgantara Indonesia, Sonny Saleh Ibrahim, mengatakan, realisasi pembuatan pesawat tempur tipe KF-X itu belum akan terwujud dalam waktu dekat. "Karena untuk penelitian awalnya saja butuh waktu lama," ujar dia kepada Tempo di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 7 November 2014.

Sonny mengatakan, saat ini pemerintah melalui Kementerian Pertahanan tengah menjajaki kemungkinan produksi pesawat tempur bersama Korea Selatan. Kedua Negara sepakat membagi rata modal yang diperlukan untuk investasi awal. PT DI disebutnya ditunjuk sebagai kontraktor dari pihak Indonesia.

Proses penelitian awal yang berlangsung sejak 2010 sebenarnya sudah rampung pada 2012. PT DI bersama kontraktor asal Korea Selatan sudah membuat preliminary design alias desain awal pesawat tempur. Hasilnya, penelitian itu menghasilkan dua opsi penggunaan mesin, yakni dual-engine dan single-engine.

Kementerian Pertahanan lebih cenderung menginginkan penggunaan dual-engine. Sebab, teknologi tersebut memungkinkan pesawat menjadi lebih lincah dan bertenaga. Hal itu juga menjamin superioritas pesawat tempur di udara menjadi lebih tinggi. "Selain itu, jika salah satu mesin mati masih ada mesin lain jadi masih bisa terbang," ujar dia.

Namun, pemerintah Korea Selatan lebih menginginkan proyek bersama itu untuk memproduksi pesawat bermesin tunggal. Namun Sonny mengaku tidak tahu alasan pemerintah Negeri Gingseng itu lebih menginginkan satu mesin saja. "Padahal dari sisi teknologi jelas lebih unggul dual-engine," kata dia.

Nantinya pemilihan mesin itu akan dibahas bersama antara pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan. Jika kedua pihak tak menemukan kata sepakat, bukan tidak mungkin kerja sama tersebut akan dihentikan. "Tapi itu kewenangan Kementerian Pertahanan, kami cuma kontraktor saja," ujarnya.

Saat ini, pihak Korea Selatan masih menunda kelanjutan kerja sama tersebut. Hal itu tak lepas dari pergantian presiden yang terjadi tahun 2013 lalu. Meski begitu, PT DI disebutnya terus melakukan penelitian sendiri tanpa mitranya di Korea Selatan. Jika tak terealisasi, perusahaan pelat merah itu menyatakan siap melanjutkan proyek militer tersebut.

Nantinya jika desain awal disetujui, tahap selanjutnya adalah mematangkan desain tersebut hingga siap diproduksi. Tahap finalisasi desain itu sendiri paling cepat membutuhkan waktu 8 tahun hingga benar-benar siap. Artinya, desain akhir pesawat tempur KF-X itu baru selesai tahun 2022 mendatang. "Karena memang investasi untuk pesawat tempur ini membutuhkan waktu sekitar 50 tahun," ujarnya.

Dia mengakui jika pembuatan pesawat tempur itu memang tidak bisa dilakukan dengan cepat. Apalagi, pesawat tempur yang digunakan tersebut juga harus disesuai dengan teknologi sehingga harus terus diperbaharui. Salah satu tantangannya adalah menyiapkan material untuk badan pesawat. "Ibaratnya kalau mobil itu ban untuk jalan, kalau pesawat tempur itu body pesawat yang vital," katanya.

DIMAS SIREGAR

Topik terhangat:
Pemerasan | Kisruh DPR | Susi Pudjiastuti | Lulung Dipecat | Kabinet Jokowi

Berita terpopuler lainnya:
Nurul Arifin: Muntah Lihat Menteri Jokowi Blusukan
Jadi Presiden, SBY: Tidur Tak Tenang, Makan Kepikiran
Heboh Kelanjutan Film AADC, Reuni Cinta dan Rangga

Berita terkait

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

14 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

32 hari lalu

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

33 hari lalu

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

34 hari lalu

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari

Baca Selengkapnya

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

38 hari lalu

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.

Baca Selengkapnya

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

40 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ

Baca Selengkapnya

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

43 hari lalu

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang

Baca Selengkapnya

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

24 Februari 2024

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis

Baca Selengkapnya

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

22 Februari 2024

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

PT Dirgantara Indonesia (Persero) turut serta dalam pengembangan mobil terbang Vela Alpha. Bagaimana peran PTDI di proyek ini?

Baca Selengkapnya

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

17 Februari 2024

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) , Kementerian PPN/Bappenas, dan pemerintah provinsi Bali menandatangani kesepakatan bersama pemanfaatan pesawat N219.

Baca Selengkapnya